Jakarta, Insertrakyat.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar operasi tangkap tangan (OTT) di daerah. Kali ini, aksi pemberantasan korupsi menyasar wilayah Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara.

OTT tersebut dibenarkan oleh Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, melalui pernyataan resminya yang diterima Insertrakyat.com, Jumat (27/6).
“Benar, bahwa pada Kamis malam (26/6), KPK telah melakukan kegiatan tangkap tangan di wilayah Mandailing Natal, Sumatera Utara,” kata Budi.

BACA JUGA :  GAK LPT Deklarasi Gerakan Anti Korupsi Diapresiasi KPK RI

Dalam operasi itu, KPK mengamankan enam orang yang diduga terlibat dalam praktik suap terkait proyek pembangunan dan preservasi jalan di lingkungan Dinas PU-PR –Satuan Kerja PJN Wilayah I Sumatera Utara, Kementerian PUPR.

“Enam orang tersebut malam ini telah berada di gedung KPK di Jakarta untuk pemeriksaan lanjutan,” sambung Budi.

Meski belum merinci identitas para pihak yang diamankan, Budi memastikan bahwa konstruksi perkara dan status hukum mereka akan disampaikan secara resmi dalam konferensi pers berikutnya.

BACA JUGA :  KPK Ingatkan ASN dan Penyelenggara Negara Tolak Gratifikasi Berkedok THR

Sebelumnya, kepada Insertrakyat.com, sumber internal menyebut, OTT ini berkaitan dengan praktik dugaan suap pengaturan proyek jalan nasional di Sumatera Utara. Proyek itu dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) wilayah I, yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR.

Proyek tersebut bernilai puluhan miliar rupiah dan tersebar di beberapa titik strategis Mandailing Natal. Beberapa pihak swasta dan pejabat pelaksana proyek diduga bersekongkol mengatur lelang dan pembayaran dalam proyek tersebut.

BACA JUGA :  Firli dan Drama Hukum Tanpa Babak Akhir, Polda Metro Jaya Dikabarkan Bakal Tetapkan Tersangka TPPU dan SERET KE PENJARA!

Tak kalah penting diketahui, sebelumnya pihak Bina Marga pada kematian PU PR saat dikonfirmasi oleh Inserttakyat.com terkait dengan buruknya Insfratruktur Jalan di Sulawesi Selatan dan sejumlah daerah lainnya. Oknum internal Bina Marga itu sampai hati tidak menjawab pertanyaan konfirmasi. Mereka hanya membaca tulisan/teks konfirmasi. (S-1Tulisan)