Jakarta, InsertRakyat.com – Nilai transaksi narkoba di Indonesia mencapai angka mencengangkan, yakni Rp 524 triliun per tahun. Angka ini lebih dari lima kali lipat anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) 2025 yang hanya sebesar Rp 71 triliun.
“Dengan transaksi gelap yang nyaris setara sepertujuh dari APBN Indonesia, perlawanan terhadap narkoba tidak bisa setengah hati. Indonesia membutuhkan strategi nasional yang kokoh, dukungan anggaran yang kuat, dan kesadaran publik yang tinggi untuk benar-benar mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045,” bunyi keterangan tertulis Internal BNN, dikutip Insertrakyatdotcom, Sabtu, petang, (10/5/2025).
Sebelumnya, Fakta mengejutkan ini diungkap dalam audiensi antara Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Rachmat Pambudy, Jumat (9/5) di Jakarta Pusat.

Mengangkat tajuk strategi “Bersih Narkoba untuk SDM Unggul Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045”, BNN RI menyusun langkah lima tahunan (2025–2029) yang menitikberatkan pada penguatan pencegahan dan pemberantasan narkoba secara sistematis.
Sekretaris Utama BNN RI, Tantan Sulistyana, menjelaskan bahwa transaksi narkoba tersebut adalah ancaman serius terhadap pembangunan manusia.
Selain itu, ia menyoroti betapa ironisnya negara menggelontorkan puluhan triliun untuk memperkuat gizi anak-anak, namun harus bersaing dengan kekuatan modal jaringan narkoba yang menghancurkan generasi muda.
Saat ini kata Tatan, BNN RI fokus pada penguatan kolaborasi lintas lembaga, penguatan intelijen P4GN, penjagaan wilayah pesisir, perbatasan, dan kerja sama tematik dengan negara-negara tetangga. Namun masih ada beberapa bagian tantangan besar.
“Tantangan besar seperti keterbatasan SDM, sarana, dan anggaran menjadi penghambat utama penanganan narkoba secara optimal,” Imbuhnya.
Sementara itu, Penasihat Menteri PPN, M. Noor Marzuki, menilai angka Rp 524 triliun sangat fantastis. Ia mengilustrasikan bahwa uang tersebut cukup untuk membiayai program makan bergizi nasional selama lebih dari lima tahun. “Bayangkan, dana sebesar itu mengalir di pasar gelap, menggerus masa depan anak-anak kita,” tegasnya.
Menanggapi paparan BNN, Menteri PPN Rachmat Pambudy menyatakan dukungannya penuh terhadap strategi BNN, termasuk dalam hal penguatan kelembagaan, sumber daya, serta alokasi anggaran prioritas untuk mendukung visi Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba).

Kepala BNN RI, Marthinus Hukom, mengapresiasi respons cepat Bappenas dan menyatakan komitmennya dalam mengawal program-program presiden untuk menjadikan Indonesia bebas narkoba. “Kami akan terus bekerja keras dan bersinergi demi menyelamatkan generasi penerus dari jerat narkoba,” tegasnya.
(Bmb/Bmb).













































