KENDARI, INSERTRAKYAT.COM – Langit Kendari tak berubah, tetap setia menaungi bumi yang menyimpan kisah-kisah manusia. Kali ini, cerita berpusat pada Serma Jabaruddin, seorang anggota TNI-AD, namanya terukir dalam sengkarut polemik dana masyarakat sebesar Rp 250 juta, raib. Sebuah angka yang tak kecil, sebanding dengan harapan yang terus digantungkan masyarakat, Ekke kepadanya, sejak 2023.

Hasil Investigasi menyebutkan bahwa  hingga kini persoalan tersebut belum terselesaikan. Sejumlah pihak yang diduga terkait pun seolah lenyap dari jangkauan. Sementara Jabaruddin, dengan posisinya yang kini menjadi sorotan, menyatakan dirinya masih berusaha mencari solusi. Pernyataan tersebut sebetulnya telah ia utarakan kepada korban pada kalender 2024 dan tahun sebelumnya.

Belum berhenti sampai disitu, muara informasi akurat melalui hasil konfirmasi yang diterima oleh Insertrakyat.com, Jabaruddin mengakui bahwa dirinya mengalami kesulitan keuangan, namun berjanji akan menyelesaikan pembayaran secara bertahap. Dirinya pun mengutarakan kondisinya yang dimaksudkan ditujukan kepada korban, Ekke Warga Pondidaha.

“Sabar ki, Pak. Saya masih usahakan untuk membayar, namun kondisi saya belum stabil. Mohon kita bersabar,” ujar Jabaruddin kembali dengan narasi memelas dalam percakapan tertanggal 30 Maret 2025, tepat pukul 18.38 WITA.

BACA JUGA :  Mahasiswa Unhas : Inovasi Layanan Cek Kesehatan Gratis di Tahun 2025

Janji yang kembali diucapkan, namun masyarakat (Korban,-red) bertanya; sampai kapan?. Jika janji hanya menjadi angin yang berlalu, maka kepercayaan bisa berubah menjadi kekecewaan. Muncul pula pertanyaan mengenai peran Jabaruddin dalam polemik ini. Awalnya ia disebut sebagai pihak yang mengetahui aliran dana, namun apakah benar hanya sekadar tahu?. Muncul pula spekulasi dana tersebut semula diperuntukkan untuk sebuah project tertentu yang berbuntut mengakibatkan korban terpikat hingga dana Rp250 juta raib secara cuma – cuma. Kini kondisi korban ditimpali janji oleh pihak terkait.

Ditanya siapa yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dialami korban terkait dengan dana miliknya sebesar Rp250 juta tersebut.

Jabaruddin menjawab dengan kembali menegaskan “komitmennya” untuk bertanggung jawab. Bahkan kata dia, sesuai dengan hasil pertemuan sebelumnya.

“Siap, Pak. Kami selaku yang bertanggung jawab, sesuai pertemuan kami, diputuskan untuk membayar secara berangsur. Namun, kondisi saat ini masih sangat kosong. Kami masih berusaha dan meminta waktu,” ungkapnya tepat pukul 20.00 WITA.

BACA JUGA :  Bupati Azis Bersinar di Kolaka Timur

Sayangnya, hingga kini belum ada kepastian kapan dana itu akan dikembalikan. Harapan masyarakat seakan digantung di langit yang tak kunjung menjatuhkan hujan kejelasan.

Perkara ini berawal dari pertemuan antara Jabaruddin dan korban, Ekke, warga Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe. Ekke pada 2023.

Tak lama setelah berkasus, Ekke yang diwakili keluarganya, Andi, sempat bertemu dengan Jabaruddin pada 4 November 2024. Sebuah kesepakatan pun ditandatangani oleh Jabaruddin. Dirinya juga berjanji saat itu, bahwa dana akan dikembalikan secara bertahap setiap bulan. Namun hingga 2025, tampaknya Jabaruddin belum dapat merealisasikan.

Bahkan, bukannya merealisasikan janji, Jabaruddin justru memutus komunikasi dengan korban. Hanya setelah dikonfirmasi berulang kali oleh Insertrakyat.com, sejak Sabtu kemarin, ia kembali berbicara dan berjanji menyelesaikan permasalahan tersebut.

Sebelumnya, diberitakan Insertrakyat.com pada Sabtu (29/3/2025), polemik ini mencuat diruang publik, lantaran nama Jabaruddin disebut-sebut sebagai sosok yang mengetahui aliran dana tersebut. Ia diketahui bertugas di wilayah Kabupaten Konawe Utara dan berdomisili di Desa Wonua Mandara.

Korban, Ekke dan Keluarganya, Andi mengungkapkan bahwa dirinya menyerahkan uang tersebut secara bertahap kepada pihak tertentu dengan diketahui oleh Jabaruddin. Namun, hingga kini janji yang pernah diikrarkan seakan menjadi tulisan di atas pasir, hilang diterpa angin waktu. Meskipun demikian pihak terkait salah satunya adalah seorang prajurit TNI – AD, Serma Jabaruddin.

BACA JUGA :  Terkuak Skenario Kotor! Massa BLT Desak Penangguhan Penahanan Kades Soulowe : Kasus Dugaan Pencabulan Anak Rakyat, Aktivis Minta Copot Hakim Jika Dikabulkan!

“Saya percaya karena dia anggota TNI. Tapi ternyata saya malah dibohongi,” ujar korban senada keluarganya, Andi, di Kota Kendari.

Kendati demikian, tampaknya persoalan tersebut kian runyam, kenapa tidak, Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) melalui Ketua DPC PPWI Konawe, Andi IFitrah Porondosi melalui sambungan daring menyatakan bahwa pihaknya akan menyikapi persoalan tersebut. “Kita (PPWI,-red) akan ambil sikap, kasihan Rakyat,” tegasnya.

Andi IFitrah juga menyebut dirinya banyak tahu soal kronologi yang menyeret nama Jabaruddin dalam rentetan polemik tersebut.

Bahkan ia membeberkan bahwa dalam pertemuan yang disebut oleh Jabaruddin turut dihadiri oleh Andi IFitrah. Lantas terjadi sebuah kesepakatan yang tertuang dalam surat pernyataan yang ditandatangani oleh Jabaruddin pada 4 November, kalender tahun 2024. Berjalan 4 bulan lalu, sama sekali tidak ada penyelesaian, kini Jabaruddin dihadapan satu pertanyaan besar “Bersambung”. (Tim Insert).