TANJUNG JABUNG BARAT, INSERTRAKYAT.COM – Hidup sehat selalu diliputi dengan nuansa cinta kebersamaan, ceria dan gembira di Sungai Buluh Lajer. Kamis, (3/4/2025).
Terbaru, pada momen Idul Fitri 1446 H /2025 M sangat dimanfaatkan oleh generasi di Sungai Buluh Lajer. Baik kaum hawa dan para pemuda serentak menunjukkan adanya jutaan kebahagiaan yang dapat dipetik pada perayaan kemenangan 1 Syawal. Bahkan, tentang upaya menjaga ikatan sosial yang telah lama terjalin antara satu sama lain, kembali dihangatkan dengan tradisi silaturahmi dengan saling maaf dan memaafkan.
Potret hari ketiga lebaran, generasi (milenial) ini menggelar tradisi silaturahmi dengan semangat yang luar biasa. Berkeliling desa demi menjalin hubungan yang lebih dalam dan meluas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Silaturahmi yang mereka gelar sudah pasti memperkokoh kebersamaan, jabat tangan menjadi perekat ikatan emosional dengan tajuk “merawat keharmonisan”. Di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, masyarakat mengadopsi nilai – nilai silaturahmi jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia.
Maka tak heran jika, Kusairi, ketua pemuda desa, kian lihai dalam memimpin langkah-langkah para pemuda dengan penuh keakraban pada kesempatan tersebut. Dalam setiap kunjungan silaturahmi yang mereka lakukan ada energi kebersamaan melingkupi, untuk terus merawat nilai-nilai kemanusiaan.
Kiat ini berhasil mendulang apresiasi masyarakat, senyuman yang terukir di wajah setiap warga yang disinggahi adalah sebuah naskah yang elok diceritakan. Yang lebih besar dalam setiap rangkaian dalam kunjungan silaturahmi di momen Fitri ini adalah tentang bagaimana manusia dapat menjaga hubungan antar sesama dengan niat yang tulus dalam setiap kesibukan di dunia fana ini.
“Silaturahmi adalah cara kita menjaga kedamaian. Dalam setiap jabat tangan dan salam, kita mempererat tali persaudaraan dan menciptakan ruang keharmonisan,” kata Kusairi dengan penuh ketulusan saat berbicara dengan jurnalis Insertrakyat.com, Rabu (2/4/2025).
Masih Kusairi. “Silaturahmi adalah kewajiban sosial, dan menjaga hubungan baik antara sesama bagian dari cara kami merawat kesejukan hati secara turun-temurun antar satu sama lain,” tuturnya.

Berkaca lebih serius kedalam manfaat kegiatan tersebut, meskipun lebaran telah memasuki hari ketiga, semangat para pemuda tetap terjaga. Mereka terus melangkah, memastikan tidak ada rumah yang terlewatkan. Arif, Warga desa, yang menyaksikan semangat ini, berharap tradisi ini terus berlanjut dan semakin menguat. Warga tahu bahwa kebersamaan adalah bagian dari infrastruktur emosional untuk menjaga nilai-nilai yang lebih besar, (nilai sosial), yang saling mendukung dan menguatkan.
Para pemuda yang tergabung dalam kiat tradisi ini bilang, kegiatan ini sebagai bagian dari kebersamaan, berbagi kebahagiaan, dan saling berbagi harapan dan kebaikan. “Harapan yang lahir dari pemahaman bahwa sebuah komunitas yang solid dibangun atas dasar saling menghargai, saling memahami, dan saling mendukung,” ungkapnya seru disela-sela momen berfoto bersama.
Jangan lupa sehat selalu. “Minum susu”. Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Batin.
Penulis : Apriandi
Editor : Isma