TOKYO, INSERTRAKYAT.com Kontingen Karate-Do Gojukai Indonesia menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih peringkat kedua dunia pada Kejuaraan Dunia Karate-Do Gojukai ke-8 di Jepang. Capaian ini melampaui target awal dan menjadi sejarah baru bagi Indonesia di ajang tersebut.

Kejuaraan yang berlangsung pada Agustus 2025 itu diikuti 36 negara. Jepang sebagai tuan rumah menurunkan 424 atlet, Afrika Selatan mengirim 232 atlet, sementara Indonesia hadir dengan kekuatan 39 atlet. Meski jumlahnya jauh lebih sedikit, tim Merah Putih mampu menggeser posisi negara-negara kuat seperti Afrika Selatan, Australia, Brasil, dan Kanada.

Sebelum keberangkatan, PB Gojukai Indonesia menargetkan peringkat empat atau lima dunia, dengan perkiraan perolehan 10 medali emas. Namun, berkat kerja keras dan konsistensi latihan, atlet-atlet Indonesia berhasil membawa pulang 25 medali emas dan menempati posisi kedua dunia.

Ketua Umum PB Karate-Do Gojukai Indonesia sekaligus Chef de Mission, Dr. Leonard Eben Ezer Simanjuntak, S.H., M.H., mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian tersebut. Ia menyebut target awal cukup realistis, namun hasil akhir justru melampaui ekspektasi. Menurutnya, ini adalah pertama kalinya Indonesia meraih juara dua dunia di ajang Kejuaraan Dunia Gojukai.

BACA JUGA :  Mengapa Jaksa Agung dan Ketua MA Perlu Tanggapi Vonis 3 Tahun Penjara Pada Kasus Pelecehan Anak Disabilitas di PN Barru?

Leonard juga menegaskan bahwa kemenangan ini menjadi persembahan istimewa untuk peringatan 80 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025, serta 80 Tahun Hari Lahir Kejaksaan pada 2 September 2025. Sebagai Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI, ia menilai keberhasilan tersebut adalah buah dari pembinaan berkelanjutan yang dijalankan secara konsisten.

Untuk meraih prestasi ini, PB Gojukai Indonesia telah menyiapkan program pembinaan intensif sejak Juli hingga Agustus 2025. Pembinaan dimulai dari Training Center (TC) desentralisasi selama satu bulan di berbagai komisariat daerah, bertujuan mendekatkan proses pelatihan kepada atlet di daerah. Dilanjutkan dengan Pemusatan Latihan Nasional (PELATNAS) selama 15 hari di Badiklat Kejaksaan RI, yang difokuskan pada penguatan teknik dan mental bertanding.

BACA JUGA :  Tarik Ulur Benang Kusut Kasus Raksasa Wilmar Group : Tidak Ada Istilah Titip Rp 11,8 Triliun

Selain itu, diterapkan program psikologi atlet yang mencakup tes dan konseling guna membentuk mental juara. Peningkatan latihan fisik dan teknik dilakukan secara intensif, termasuk dua sesi latihan setiap hari menjelang pertandingan utama. Semua tahapan ini dirancang untuk memastikan para atlet berada dalam kondisi prima saat berlaga di Jepang.

Kejuaraan dunia ini mempertandingkan lima kategori utama, yaitu individual kata, team kata, individual komite, team kata, dan katabunka komite. Dalam semua kategori tersebut, atlet Indonesia menunjukkan performa yang solid dan konsisten.

Dukungan dari Ketua Dewan Pembina PB Gojukai Indonesia, Jaksa Agung ST Burhanuddin, menjadi dorongan besar bagi para atlet. Arahan yang diberikan mendorong tim Indonesia untuk tampil percaya diri dan membuktikan kemampuan di panggung internasional.

BACA JUGA :  Kejaksaan Agung RI Rayakan HUT PERSAJA Ke 74

Leonard menegaskan, keberhasilan ini akan menjadi modal penting untuk menghadapi kejuaraan internasional berikutnya. Ia menilai program pembinaan yang tepat sasaran adalah fondasi kuat untuk meraih prestasi lebih tinggi.

Sebagai tindak lanjut, PB Gojukai Indonesia berencana memperluas pembinaan dengan menjaring lebih banyak atlet muda berbakat dari seluruh provinsi. Kualitas pelatih dan wasit juga akan ditingkatkan melalui program sertifikasi berkelanjutan. Selain itu, semangat kompetitif di tingkat nasional dan internasional akan terus dijaga agar prestasi ini dapat dipertahankan.

Prestasi yang diraih di Jepang diharapkan menjadi motivasi bagi seluruh karateka Gojukai Indonesia untuk terus berlatih, menjunjung tinggi sportivitas, dan mengharumkan nama bangsa di kancah olahraga dunia.


(Miftahul Jannah).