Nabire, Insert Rakyat — Berinisial AR, Rakyat Jelata tak kuasa menahan kesedihannya. Ia lalu menyampaikan keluhan terhadap pelayanan di Klinik Pratama milik PT. Nabire Baru, Jum’at pagi, (4/7/2025). Mulanya, AR mengantarkan sampel dahak seorang pasien ke klinik, sebagaimana diminta oleh dokter. Namun, menurut pengakuannya, setibanya di lokasi, tidak ada sambutan atau sapaan dari tenaga medis. Justru, para staf disebut memilih keluar ruangan dan tidak menanggapi kehadirannya.

“Saya datang mengantar dahak pasien sesuai permintaan dokter, tapi justru semua karyawan langsung keluar ruangan. Tak ada yang menyapa atau bertanya maksud kedatangan saya,” bunyi suara tangis AR saat berbicara InsertRakyat.com.

BACA JUGA :  Menteri PU - PR Dody Hanggodo Ulas Rencana Proyek Tanggul Raksasa, Ini Lokasinya

AR berharap agar Prabowo Subianto bersama Menteri Kabinet Merah Putih lekas memberikan perhatian terhadap kondisi tersebut di Nabire, Papua Tengah. “Saya sangat berharap agar ada perhatian dari pemerintah pusat. Baik Presiden Prabowo dan Menteri,” ucapnya.

Tak hanya soal respons dingin petugas, AR juga mengaku kecewa, karena dahak yang dibawanya ditolak oleh pihak klinik. Ia menilai hal tersebut tidak manusiawi karena prioritas semestinya adalah keselamatan pasien, bukan berkas administratif yang rumit.

BACA JUGA :  Menteri PU : Terobosan Hijau Swasembada Pangan Nasional, Prabowo Subianto Libatkan 1000 Burung Hantu

Pasien yang dimaksud, kata AR, adalah tokoh pemilik hak ulayat di wilayah kerja PT Nabire Baru. Oleh karena itu, ia menyayangkan perlakuan yang diterima dari petugas medis yang bertugas saat itu.

AR berharap manajemen PT Nabire Baru juga turun tangan mengevaluasi dan mengawasi kinerja tenaga medis di Klinik tersebut.

Pelayanan kesehatan adalah garda terdepan dalam perusahaan, khususnya yang bergerak di sektor perkebunan dan mempekerjakan banyak warga lokal.

BACA JUGA :  Gubernur Mualem, Tamu Pertama yang Diterima AHY: Jembatan Asa dari Aceh untuk Indonesia

“Kami minta agar pelayanan diperbaiki. Klinik bukan hanya tempat berobat, tapi juga cerminan kepedulian perusahaan kepada masyarakat sekitar dan pekerja,” tutupnya.

Hingga berita ini ditulis, pihak manajemen PT Nabire Baru maupun pengelola klinik belum memberikan klarifikasi resmi terkait tetek bengek tersebut. BPMI Setpres juga belum memberikan keterangan resminya terkait harapan rakyat terhadap Prabowo Subianto mengenai pelayanan kesehatan di Papua itu. (Syr/Bht)