INSERT RAKYAT SINJAI, –Kegiatan keagamaan dalam sistem pemasyarakatan merupakan bentuk pemenuhan hak bagi warga binaan, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan. Pendekatan ini sejalan dengan prinsip rehabilitasi dan reintegrasi sosial, yang menempatkan narapidana sebagai subjek pembinaan secara utuh.

Rutan Kelas IIB Sinjai memberikan contoh bahwa pembinaan yang menyentuh sisi batin dapat menjadi jalan pemulihan bagi kesehatan mental serta ketenangan jiwa dalam diri setiap manusia.

Rutan Sinjai terletak di Jln.Teuku Umar, Kelurahan Biringere, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Di sana Darman Syah pria kelahiran Kota Beradat, Kabupaten Bone mengemban amanah sebagai pucuk pimpinan tertinggi pada manajemen Rutan Sinjai.

Ba’da Subuh, seperti biasanya, Darma Syah memulai aktivitas kerja. Ia lalu melangkah bersama petugas Rutan Sinjai untuk menyukseskan kegiatan trapi batin bagi WBP. Mata hari di langit biru, tak ketinggalan menyinari bumi Panrita Kitta sebutan Daerah Kabupaten Sinjai atau otonom yang dipimpin Bupati Sinjai, Hj. Ratnawati Arif periode (2025 – 2030).

BACA JUGA :  Polisi Amankan Aktivitas Tambang Tembaga Ilegal di Aceh SelatanĀ 

Darman Syah menjelaskan bahwa, Kegiatan keagamaan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Sinjai kembali digelar pada Jum’at (11/7/2025), yang di mulai pagi hari.

Warga binaan Rutan Sinjai mengikuti kegiatan Dzikir dan Doa Bersama (21/7).

Kegiatan Dzikir dan Doa sebetulnya dilaksanakan setiap hari Jumat. Bertempat di Musholah Rutan dengan melibatkan warga binaan pemasyarakatan WBP dan petugas Rutan Sinjai.

“Terapi batin yang digelar tadi pagi terasa lebih meneduhkan. Sebab, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sinjai, Ustadz KH. Fadhullah Marzuki, hadir secara langsung. Ia juga merupakan pimpinan Pondok Pesantren Darul Istiqomah Sinjai dan panutan masyarakat luas,” kata Karutan Sinjai kepada InsertRakyat.com, Jum’at Siang setelah kegiatan selesai.

BACA JUGA :  Satreskrim Polres Aceh Selatan Tangkap Pelaku Pemerkosaan Anak Dibawah Umur
Keterangan foto:Karutan Sinjai, Darman Syah, (11/7) saat kegiatan keagamaan berlangsung di Musholla.

Sebelumnya, pada puncak acara, Kepala Rutan Sinjai, Darman Syah, dalam sambutannya menegaskan bahwa dzikir dan doa bersama adalah pembinaan rohani untuk warga binaan, sebagai bagian dari proses pemulihan dan reintegrasi sosial.

“Saya [Rutan Sinjai] ingin warga binaan mendapatkan manfaat keagamaan sebagai bekal untuk memperbaiki hidup. Kehadiran tokoh agama seperti Ustadz Fadhullah memberi semangat baru,” tutur Darman Syah.

Menurutnya, pembinaan spiritual di rutan bukan hanya ibadah lahiriah, tapi juga bentuk transformasi batin yang dibutuhkan oleh setiap individu dalam proses pertaubatan.

BACA JUGA :  Raja Sayang Hadiri Acara Pelepasan Siswa-Siswi SMKS Dharma Shalihat
Keterangan foto: Ustadz Fadhullah Marzuki

Dalam sesi tausiah, Ustadz Fadhullah Marzuki mengajak WBP menjaga iman dan kesadaran taubat. Baginya, masa pembinaan di dalam rutan adalah kesempatan berharga untuk membenahi diri, melampaui rutinitas hukuman semata. Ia juga mengajak seluruh WBP agar terus bersyukur dengan penuh cinta dan ikhtiar.

“Cintai apa yang kamu miliki, jangan cintai apa yang kamu tidak miliki,” ucapnya. Kata-kata itu menggugah para warga binaan yang hadir. Sejumlah di antaranya tampak menunduk haru, menyerap makna tausiah yang menyejukkan.

Acara kemudian dilanjutkan dengan dzikir dan doa bersama. Seluruh petugas dan warga binaan larut dalam suasana spiritual yang menenangkan. Doa bersama menjadi penutup yang menyejukkan hati, mempererat persaudaraan, dan memperkuat spiritualitas. (S).