DUMAI, INSERTRAKYAT.COM – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Dumai bersama Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Dumai menggelar kegiatan terpadu berupa sosialisasi dan penyuluhan P4GN serta tes urin massal (seluruh petugas dan warga binaan), bertempat di lapangan serbaguna Rutan Dumai, pada Rabu, (9/7/2025), dengan tujuan untuk mewujudkan lembaga pemasyarakatan yang bersih dari narkoba.

P4GN atau Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika telah lama menjadi agenda nasional.

Kendati demikian, Kepala Rutan Dumai, Febrian Sony, dalam keterangannya menyebut bahwa kegiatan ini adalah tindak lanjut langsung dari arahan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

“Rutan Dumai berkolaborasi dengan BNNK Dumai, dengan harapan program P4GN dapat berjalan dengan baik,” ujar Karutan kepada Insertrakyat.com, Kamis (11/7/2025) siang hari.

Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian dari langkah menyeluruh memastikan bahwa setiap elemen di Rutan Dumai, baik petugas maupun WBP, bebas  dari pengaruh narkotika.

BACA JUGA :  Kuak Peredaran Rokok Diduga Ilegal Melenggang Bebas, Ada Gudang di Kota Dumai, Bea Cukai - APH, Diminta Bertindak!

Penyuluhan yang disampaikan secara langsung oleh Kepala BNNK Dumai, AKBP Sasli Rais, mengangkat tema besar: bahaya narkoba dan jalan keluar dari jeratannya. Dalam pemaparannya, Sasli membahas sisi hukum dan medis, serta menyentuh sisi psikologis dan sosial.

“Penyuluhan ini adalah upaya membangkitkan kesadaran. Kami ingin warga binaan menyadari bahwa mereka punya masa depan yang layak, dan bisa pulih,” ujar Sasli.

Ia juga mengapresiasi komitmen Rutan Dumai yang dinilainya telah membuka ruang kolaborasi aktif dan transparan dalam pelaksanaan program P4GN.

“Dari sisi kelembagaan, ini kolaborasi yang sehat dan penting. Rutan Dumai terbuka, aktif, dan memiliki semangat yang sama dengan kami: nol toleransi terhadap narkoba,” tegas Kepala BNNK Dumai.

Satu hal yang menjadi sorotan dalam kegiatan ini adalah pelaksanaan tes urin massal. Seluruh petugas dan warga binaan yang hadir, menjalani pemeriksaan sampel urine secara langsung. Hal ini dilakukan sebagai langkah deteksi dini serta bentuk pengawasan terbuka.

BACA JUGA :  Mangga Sitaan Bea Cukai Tanjung Balai Karimun Diduga Hilang, Keberadaan Dipertanyakan

Tim medis BNNK Dumai melakukan tes urine, dengan pengawasan langsung dari petugas pengamanan Rutan Dumai. Petugas akan menganalisis hasil kegiatan ini lebih lanjut untuk mengevaluasi dan merancang program lanjutan.

“Tes urine ini bentuk tanggung jawab moral dan kelembagaan. Kami ingin semua elemen di sini bersih dari narkoba tanpa kecuali,” terang Karutan Sony.

Rutan Dumai melalui kegiatan ini kembali menegaskan bahwa pembinaan warga binaan tidak sebatas pada aspek disiplin atau kepatuhan hukum. Lebih dari itu, Rutan membuka ruang pemulihan dan kesadaran diri.

Karutan menyampaikan bahwa penyuluhan narkotika adalah bagian penting dari program rehabilitasi nonmedis di lingkungan pemasyarakatan.

Ia menegaskan bahwa pihaknya percaya kepada warga binaan, dengan menyadari bahwa, setiap warga binaan memiliki potensi untuk berubah. “Tapi perubahan itu butuh pendampingan, edukasi, dan kepercayaan dari lingkungan sekitar,” ujarnya.

BACA JUGA :  Bea Cukai Akhirnya Buka Suara Terkait Mangga Siluman Asal Luar Negeri

AKBP Sasli Rais menyebutkan bahwa, pihaknya tidak akan berhenti pada kegiatan ini saja. BNNK Dumai akan terus terlibat dalam kegiatan pembinaan, penyuluhan rutin, serta program rehabilitasi berbasis edukasi yang sudah berjalan selama ini.

“Kami siap terlibat jangka panjang. Baik dalam tes urin berkala, pelatihan keterampilan, maupun penyuluhan tematik,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan harapan agar kegiatan ini bisa menjadi model sinergi antara lembaga pemasyarakatan dan instansi narkotika di daerah lain.

Rutan dan BNNK tidak ingin ada warga binaan yang kembali terjerumus setelah bebas. “Itu sebabnya, edukasi dan penyuluhan seperti ini harus terus kami lakukan,” tutup Karutan. (ADV).


|Reporter: Devi S |Editor: S.Neg/ Insertrakyat.com.