Bulukumba, Insertrakyat.com – Akses jalan menuju kawasan wisata di Desa Bira sempat diblokir orang tak dikenal.

Kapolres Bulukumba, AKBP Restu Wijayanto, S.I.K., memastikan informasi itu sudah menjadi atensi pihaknya.

Hal tersebut disampaikannya saat dihubungi pada Jumat siang hari, 20 September 2025.

Kapolsek Bontobahari, AKP H. Kasman, S.IP menegaskan penanganan telah dilakukan sejak Kamis malam. (19/9).

Personil Polsek Bonto Bahari saat melakukan peninjauan di lokasi dan memberikan imbauan Kepada masyarakat.

“Mobil tetap bisa lewat, hanya ada timbunan material, di jalan,” jelas H. Kasman kepada Insertrakyat.com, Jum’at, (20/9).

Menurutnya, aparat sudah turun langsung dan mengimbau agar material segera disingkirkan.

H. Kasman menekankan akses jalan umum tetap terbuka dan situasi dipantau polisi.

Langkah ini memastikan Polres Bulukumba dan jajarannya tidak membiarkan persoalan berlarut.

Sebelumnya, insertrakyat.com memberitakan dugaan penutupan jalan wisata di Dusun Tanetang, Desa Bira, Kecamatan Bontobahari, Bulukumba.

Penutupan jalan diduga dilakukan sengaja oleh orang tak dikenal. Muncul pula informasi keterkaitan seorang berinisial DN.

Kepala Desa Bira, Murlawa, S.E., menegaskan kawasan wisata tersebut bukan aset desa.

Menurutnya, pengelolaan kawasan berada di bawah kewenangan Dinas Pariwisata Kabupaten Bulukumba melalui Kepala UPT.

“Karena itu lebih tepat ditanyakan langsung ke Kepala UPT,” kata Murlawa dalam keterangan tertulis.

Hingga kini, pemicu penutupan jalan belum diketahui.

Kejadian itu menimbulkan keresahan karena akses wisata dianggap sebagai fasilitas publik.

Salah seorang pengunjung, Andi Riyal, merasa terganggu akibat pemblokiran tersebut.

Ia mendesak pemerintah dan Polres Bulukumba segera menindaklanjuti persoalan itu.

Riyal yang juga Ketua Umum Gerakan Indonesia Satu Komando (GISK) menegaskan bila pelaku tidak segera diamankan, pihaknya akan menggelar aksi di depan Mapolres Bulukumba.

“Ini menyangkut keresahan masyarakat dan merugikan pengunjung pariwisata. Jika aparat tidak bertindak, kami akan turun aksi,” ujarnya.

GISK menilai tindakan menutup jalan termasuk premanisme yang mencoreng wajah pariwisata Bulukumba.

Karena itu, Riyal meminta kepolisian menjamin keamanan dan kenyamanan pengunjung serta warga sekitar.

Kendati demikian, sudah ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian.(*)