BULUKUMBA, INSERTRAKYAT.com – Penutupan akses jalan menuju kawasan wisata alam di Dusun Tanetang, Desa Bira, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, menjadi sorotan publik.
Penutupan jalan diduga dilakukan secara sengaja oleh orang yang belum diketahui identitasnya atau orang tak dikenal (OTK). Meski begitu, setempat ada informasi bahwa persoalan ini juga berkaitan dengan seorang berinisial DN.
Akibat penutupan jalan, sore tadi, wisatawan yang hendak masuk kawasan pantai merasa terganggu salah satunya adalah Andi Riyal,
Kendati demikian, Jum’at, (19/9/2025) malam, INSERTRAKYAT.com mengonfirmasi persoalan tersebut kepada Kepala Desa Bira, Murlawa, S.E., Ia menegaskan bahwa kawasan wisata di Dusun Tanetang bukan aset desa. Ia kurang memiliki wewenang untuk memberikan penjelasan lebih dalam dan utuh.
“Karena itu dalam kawasan wisata ada penanggung jawabnya, yaitu Kepala UPT. Sebaiknya ditanyakan langsung ke beliau,” ungkap Kades dalam keterangan tertulisnya, tepat pukul 22.05 WITA.
Murlawa menambahkan, pengelolaan kawasan wisata berada di bawah kewenangan Dinas Pariwisata Kabupaten Bulukumba. “Iya Pak, bukan aset desa. Kawasan wisata dikelola Dinas Pariwisata dan ada Kepala UPT yang ditempatkan di kawasan tersebut,” jelasnya. Belum diketahui apa pemicu penutupan jalan tersebut.
Persoalan tersebut menuai sorotan publik karena menyangkut kepentingan umum. Akses jalan wisata dianggap sebagai fasilitas publik yang tidak boleh ditutup sepihak.
Sebelumnya, pada Jum’at sore (19/9/2025), pengunjung, Andi Riyal menilai tindakan tersebut merugikan masyarakat luas dan berpotensi melanggar hukum. Riyal lalu mendesak pemerintah dan Polres Bulukumba menindaklanjuti persoalan tersebut.
Ketua Umum lembaga Gerakan Satu Komando (GISK), Andi Riyal juga menegaskan, apabila pelaku tidak segera diamankan, pihaknya akan menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolres Bulukumba.
“Ini menyangkut keresahan masyarakat dan merugikan para pengunjung pariwisata. Jika aparat kepolisian tidak segera bertindak, kami akan turun aksi demonstrasi,” tegasnya.
GISK menilai, tindakan OTK menutup jalan termasuk bentuk premanisme yang dapat mencoreng wajah pariwisata Bulukumba. Sebab, itu, Riyal meminta kepolisian menjamin keamanan dan kenyamanan pengunjung serta warga sekitar.
Sejumlah pihak masih berupaya dikonfirmasi.(*)