BANGKOK, INSERT RAKYAT.COM – Delegasi Mahkamah Agung Republik Indonesia mencatat prestasi membanggakan dalam forum internasional. Senin, (2/6/2025). Alfian Wahyu Pratama, S.H., M.H., Hakim Pengadilan Negeri Mungkid, terpilih sebagai peserta terbaik dalam pelatihan Training on Crime Prevention and Criminal Justice for Southeast Asia 2025 yang digelar di Bangkok, Thailand, pada 26–30 Mei 2025.

Pelatihan yang diselenggarakan oleh United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) bekerja sama dengan Thailand Institute of Justice (TIJ) dan Training for Southeast Asia (T4SEA) ini diikuti oleh 41 peserta dari berbagai negara di Asia Tenggara dan Asia Selatan, kecuali India dan Pakistan. Para peserta merupakan para penegak hukum dan perwakilan LSM yang terlibat langsung dalam sistem peradilan pidana.

BACA JUGA :  Ketua PT Ambon : Apresiasi Presiden Harus Dijawab dengan Integritas

Alfian dianugerahi penghargaan Outstanding Student Award, berupa piagam dan trofi, setelah dinilai menonjol dalam partisipasi dan kontribusi selama pelatihan. Ia merupakan satu dari empat delegasi yang dikirim Mahkamah Agung RI, bersama Eva Margareta Manurung, S.H., M.H. (Hakim dan Pejabat Humas MA RI), Wini Noviarini, S.H., M.H. (Hakim PN Tanjungkarang), serta Hariyanto Valentino Tambunan, S.H. (Analis Perkara PN Sei Rampah).

“Selama lima hari kami mendapat berbagai perspektif sistem peradilan dari akademisi dan praktisi internasional,” ungkap Alfian dikutip Insertrakyat.com dari Dandapala. Ia menambahkan, sesi diskusi dan tanya jawab berlangsung dinamis dan membuka wawasan baru.

BACA JUGA :  Ketua Mahkamah Agung Tolong Copot Ketua PN Bulukumba, Ada Demo Rakyat Merah Putih Terkait Imbas Nihilnya Pelayanan Publik

Beberapa topik penting yang dibahas meliputi keadilan yang berpusat pada manusia (people-centered justice) oleh Prof. Samantha Jefries (Griffith University, Australia), hak asasi manusia dalam sistem peradilan pidana oleh Hiroshi Suda, serta teknik investigasi ilmiah dari Asbjorn Rachlew, Ph.D (Pengawas Polisi) dan Susanne Hendrika Floelo (Penasihat Pusat HAM Norwegia, Universitas Oslo).

Pelatihan juga menyoroti kepercayaan publik terhadap sistem hukum, disampaikan oleh Tomas Kvedaras (Manajer Proyek UNDP Regional Bangkok), Harmi Thamri (Direktur e-Courts, Pengadilan Federal Malaysia), dan Ekapong Rimcharoen (Kepala Anti Online Scam, Kerajaan Thailand).

BACA JUGA :  Perkara Sengketa APKOMINDO 2013 Dikirim ke MA pada 2025, Ketua Umum: Ironis dan Aneh

Sebagai penutup, pada hari kelima peserta melakukan kunjungan ke Pengadilan Kriminal Rachadaphisek, Bangkok, untuk melihat langsung pelaksanaan sidang baik secara tatap muka (in-person), elektronik (e-court), maupun daring (online).

“Pengalaman ini memperkaya wawasan kami dalam membangun sistem peradilan yang lebih adaptif dan responsif terhadap perkembangan zaman,” pungkas Alfian. (*).


(Forum Silaturahmi Media Mahkamah Agung, Sup).