Palembang, InsertRakyat.com– Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII kini resmi mengoperasikan Pusat Informasi Terpadu (Command Center) sebagai pusat kendali pengelolaan data dan pengambilan keputusan strategis di sektor sumber daya air. Fasilitas ini menjadi tonggak baru dalam penguatan tata kelola air di Sumatera Selatan, khususnya dalam menghadapi ancaman banjir dan perubahan iklim ekstrem. 4 Mei 2025.

Dibangun dalam waktu singkat, hanya lima bulan, Command Center ini merupakan bagian dari Kontrak Induk Paket 2 Komering Irrigation Project (KIP) Tahap 3, dan digadang-gadang menjadi basis sistem integrasi data serta telemetri di Daerah Irigasi Komering.

BACA JUGA :  Kementerian PUPR dan Badan Bank Tanah Bahas 33 Ribu Hektare Aset Negara

“Ketika hujan deras datang, kita tidak bisa bergantung pada firasat. Kita butuh sistem early warning yang nyata, dan Command Center ini menjawab kebutuhan itu,” tegas Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, saat peresmian di Palembang, Jumat (2/5).

Menteri Dody juga mengingatkan agar pemeliharaan rutin terhadap fasilitas ini terus dilakukan. “Jangan hanya semangat di awal, lalu lupa dirawat. Sistem ini harus terus hidup, bukan sekadar simbol peresmian,” ujarnya tegas.

BACA JUGA :  Menteri PU Dody Hanggodo Tinjau JTTS

Kepala BBWS Sumatera VIII, Feriyanto Pawenrusi, menyebutkan bahwa Command Center bukan hanya ruang kontrol, namun juga menjadi bank data yang menyimpan dan menganalisis informasi hidrologi secara real time. “Semua pergerakan air bisa kita awasi selama 24 jam. Jika ada gangguan, kita bisa langsung ambil langkah cepat,” jelasnya.

Tak hanya itu, Command Center juga diproyeksikan sebagai titik kunjungan (visiting point) untuk memantau proyek lapangan, sekaligus menghemat waktu dan biaya pemantauan.

BACA SELENGKAPNYA: Breaking News| Pemerintah Luncurkan Strategi Besar Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan Tahun 2025

BACA JUGA :  Menteri PU Tinjau Bendung Argoguruh, Pastikan Dukungan terhadap Swasembada Pangan

Kementerian PU menyatakan bahwa pengembangan sistem ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang dalam menciptakan pengelolaan sumber daya air yang adaptif, efisien, dan berbasis teknologi.

Sejumlah pejabat turut hadir dalam momen peresmian, termasuk Hardy Siahaan (Kepala BBPJN Sumsel), Ika Sri Rejeki (Kepala BPPW), Martalia Isneini (Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah II Palembang), Antonius Widyatmoko (Kepala Balai Pemilihan Jasa Konstruksi Sumsel), serta Widyanto, Kepala Balai Pengembangan Kompetensi Wilayah II Palembang.