SINJAI, INSERTRAKYAT.com – Di tengah keterbatasan, Nur Laela tetap mengabdi. Ia adalah pendiri sekaligus pengajar di Taman Kanak-Kanak dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TK-TPA) Istiqomah yang berdiri sejak Oktober 2020, di Dusun Balampesoang Rilau, Desa Samaturue, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.

“Awalnya hanya tiga santri yang saya ajar di ruang tamu rumah,” kenang Nur Laela. Namun, waktu bergulir, semangat tak pernah surut. Jumlah santri terus bertambah, hingga ruang tamu tak lagi memadai.

BACA JUGA :  UPT SMAN 1 Sinjai Dapat Hibah Bus Sekolah dari Kemenhub

Dengan dukungan para donatur tidak tetap, kini TK-TPA Istiqomah memiliki bangunan sendiri, yang dibangun dengan anggaran kurang lebih sebesar Rp 40 Juta dalam rentetan waktu 60 bulan, meskipun sederhana. Saat ini, tercatat sebanyak 36 santri aktif belajar di sana.

“Alhamdulillah sekarang anak-anak sudah punya tempat belajar sendiri. Walau fasilitas terbatas, mereka bisa belajar dengan tenang dan aman,” tuturnya kepada Insertrakyat.com, Senin, (4/8/2025).

Terhitung selama lima kalender [mengajar], Nur Laela belum pernah menerima insentif tetap. Namun, ia memilih jalan ikhlas. Biaya pendidikan di TK-TPA Istiqomah digratiskan. Tidak ada pungutan yuran/Iuran bulanan.

BACA JUGA :  Tahap Dua Selesai, Sat Reskrim Polres Aceh Selatan Serahkan 3 Tersangka Kasus Penipuan dan Penggelapan ke Kejari

“Kalau soal seragam, saya hanya minta mereka menabung Rp10 ribu per bulan. Nanti kalau sudah cukup, kami belikan kain dan jahitkan,” jelasnya.

Hingga kini, beberapa pengajar tambahan juga ikut membantu tanpa bayaran tetap. Sementara kebutuhan operasional sekolah masih sangat bergantung pada bantuan para dermawan dan hasil penjualan koran dan kompensasi dari sejumlah perusahaan media pers tempat suami Nurlela bekerja.

BACA JUGA :  Warga Kolaka Bantu Polisi Tangkap Begal Asal Makassar Setelah Beraksi di Kendari

Nur Laela berharap pemerintah, baik tingkat desa maupun kabupaten, mulai melirik keberadaan TK-TPA Istiqomah.

“Mohon kiranya ada perhatian, terutama pada pengembangan fasilitas dan kesejahteraan para guru TKA-TPA,” harapnya. Sekedar informasi suami Nurlela berprofesi sebagai Jurnalis, Muh. Said Mattoreang yang aktif di Kabupaten Sinjai.

BACA JUGA: Ratusan Santri TKA-TPA dan Majelis Taklim Meriahkan Karnaval Tahun Baru Hijriah di Tellulimpoe

Editor : Bahtiar.