JAKARTA, INSERTRAKYAT.com — Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendesa PDT), Ahmad Riza Patria menerima audiensi Bupati Takalar, Firdaus Daeng Manye, di kantor Kemendes PDT. Pertemuan berlangsung pada Senin pekan lalu. Hal demikian dibenarkan oleh Mantan Kepala Dinas Kominfo Takalar melalui sambungan daring Ahad malam pukul 22.26 WITA.
Sebelumnya pada saat audiens, Bupati Firdaus menyampaikan kondisi pembangunan desa di Kecamatan Kepulauan Tanakeke, satu-satunya wilayah kepulauan di Takalar yang terdiri dari enam desa dengan total penduduk sekitar 8.000 jiwa. Ia menekankan kemajuan pembangunan desa di Takalar, dengan jumlah desa mandiri meningkat dari 16 menjadi 43 desa. Sementara desa tertinggal kini tersisa empat, yaitu Mattiro Baji, Rewatayya, Balangdatu, dan Minasa Baji, semua berada di Kepulauan Tanakeke.
Dalam paparan tersebut, Bupati Firdaus menyoroti tantangan besar yang masih dihadapi masyarakat kepulauan, yakni keterbatasan air bersih dan belum tersedianya jaringan listrik permanen. Warga masih membeli air tawar dari daratan dengan biaya tinggi, sementara sebagian besar rumah tangga hanya mengandalkan genset, sehingga biaya operasional sangat mahal. Kondisi ini berdampak langsung pada kualitas hidup masyarakat, produktivitas nelayan dan petani rumput laut, serta pelayanan publik desa.
Sebagai solusi, Pemkab Takalar mengusulkan program ALI (Air, Listrik, Internet) sebagai model layanan dasar terpadu yang menggabungkan penyediaan air bersih melalui teknologi penampungan air hujan komunal atau penyulingan air laut (SWRO), listrik berbasis energi terbarukan melalui PLTS mini-grid skala desa, dan internet desa untuk mendukung digitalisasi pendidikan serta layanan publik. Program ini dirancang untuk dikelola oleh BUMDes dan BUMDesma, dengan harapan mendorong transformasi empat desa tertinggal menjadi desa berkembang dan mandiri.
| Komponen | Solusi Teknis | Manfaat |
|---|---|---|
| Air | Penampungan air hujan komunal atau penyulingan air laut (SWRO) | Memenuhi kebutuhan air bersih, mengurangi biaya warga |
| Listrik | PLTS mini-grid berbasis energi terbarukan | Memberikan listrik permanen, menekan biaya genset |
| Internet | Jaringan internet desa | Mendukung digitalisasi pendidikan dan layanan publik |
Dalam keterangan resminya, Humas Kemendes mengonfirmasikan kepada INSERTRAKYAT.COM di Jakarta, (26/10), bahwa, Wamendesa Ahmad Riza Patria menyambut baik paparan tersebut dan menegaskan komitmen Kemendes PDT untuk terus memperkuat dukungan bagi daerah kepulauan. Menurutnya, wilayah kepulauan seperti Tanakeke membutuhkan pendekatan berbeda, dan integrasi air, listrik, serta internet menjadi kunci pemerataan pembangunan desa di masa depan.
Langkah berikutnya adalah penyusunan rencana aksi teknis bersama Pemkab Takalar agar inisiatif ALI dapat segera diwujudkan sebagai program percontohan bagi wilayah kepulauan tertinggal di Indonesia Timur.
Penulis: Syamsul|Editor Supriadi Buraerah













































