JAKARTA, INSERTRAKYAT.COM —
Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (JAM-Intel) Kejaksaan Agung RI, Prof. Dr. Reda Manthovani, SH, LLM, menuai apresiasi dari Ikatan Media Online (IMO) Indonesia atas capaian strategis bidang intelijen hukum selama triwulan pertama tahun 2025.
Ketua Umum IMO Indonesia, Yakub F. Ismail, menyatakan bahwa JAM-Intel telah menjalankan fungsi intelijen hukum secara terintegrasi dalam menjaga stabilitas nasional. Fungsi ini mencakup pengamanan proyek strategis, penguatan sinergi antar-lembaga, dan pencegahan dini terhadap potensi pelanggaran hukum.
“Intelijen Kejaksaan kini tampil sebagai pilar utama pencegahan. Pendekatannya tidak hanya represif, tapi juga strategis dan edukatif,” ujar Yakub, Rabu (30/4).
Yakub menyoroti konsolidasi internal antara Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi, hingga Kejaksaan Negeri sebagai faktor kendali dan kunci dalam efektivitas kerja intelijen Adhyaksa.
“Sejumlah capaian seperti pengungkapan mafia tanah, pengamanan proyek strategis nasional (PSN), serta koordinasi dengan lembaga seperti KPK, Polri, dan BIN sangat berhasil memperkuat ketahanan hukum nasional,” imbuh Yakub.
Sebelumnya, dalam pernyataan resmi JAM-Intel melalui Kapuspenkum Dr Harli Siregar yang diterima redaksi INSERTRAKYAT.COM, disebutkan bahwa Kejaksaan RI telah mengawal 39 proyek strategis senilai total Rp62,65 triliun melalui Direktorat IV (Pengamanan Pembangunan Strategis). Exit Meeting penyampaian hasil kegiatan pengamanan PSN digelar di Kejaksaan Agung, 20 Februari 2025.
Mewakili JAM-Intel, SesJAM-Intel Sarjono Turin menyampaikan bahwa Kejaksaan akan terus menjalin kerja sama dengan kementerian dan lembaga guna memastikan proyek berjalan sesuai prinsip tepat mutu, tepat waktu, dan tepat sasaran.
“Pengamanan proyek tidak menghapus proses hukum. Jika terjadi penyalahgunaan kewenangan, tetap akan ditindak sesuai ketentuan,” tegas JAM-Intel.
Pengamanan dilakukan berdasarkan Pedoman Jaksa Agung Nomor 5 Tahun 2023 dan Petunjuk Teknis JAM-Intel Nomor B-1450/D/Ds/09/2023. Fokusnya mencakup aspek personel, materiil, aset, serta penyelesaian kendala birokrasi.
Proyek yang diawasi meliputi sektor infrastruktur, kebandarudaraan, kelautan, industri, kesehatan, hingga perumahan rakyat. Mitra strategis Kejaksaan antara lain Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Kemenkes, KKP, PT Angkasa Pura, dan Perumda Tirta Raharja.
Bahkan, ke depan, Kejaksaan juga disiapkan untuk mengawal 15–20 proyek besar nasional tanpa pendanaan asing, yang akan dikelola oleh Badan Pengelola Investasi Nasional (Danantara).

Kendati demikian, dan inilah Potret Gagasan Kasi Intel Kejari Sinjai.
Melalui langkah humanis dan edukatif juga terlihat dari Kejaksaan Negeri Sinjai, Sulawesi Selatan. Di bawah kepemimpinan Kajari Dr. Zulkarnaen, S.H., M.H., dan Kepala Seksi Intelijen Jhadi Wijaya, S.H., M.H., Kejari Sinjai menghadirkan program Ruang Literasi Hukum, sebuah perpustakaan mini yang menjadi sarana edukasi hukum terbuka bagi publik.
“Ruang ini terbuka bagi semua kalangan. Kami ingin masyarakat akrab dengan hukum, bukan takut padanya,” ungkap Jhadi.
Melalui pendekatan inklusif dan berbasis dialog, pelajar, petani, hingga perangkat desa diajak berdiskusi dan memahami hukum secara kritis. Buku-buku hukum dijadikan alat pemberdayaan, bukan intimidasi.
Langkah ini memperluas peran kejaksaan sebagai institusi pencegahan dan edukasi, bukan sekadar penindakan. “Kesadaran hukum masyarakat adalah benteng pertama dari pencegahan,” kata Jhadi menegaskan.

Model sinergi intelijen yang dijalankan JAM-Intel di pusat hingga pendekatan partisipatif di daerah seperti Sinjai menunjukkan arah baru penegakan hukum, lebih adaptif, partisipatif, dan menyatu dengan pembangunan nasional.
Di tengah tantangan pembangunan yang semakin kompleks, pendekatan hukum yang strategis dan humanis menjadi bagian penting dalam membangun Indonesia yang stabil dan berkeadilan. Capaian ini pun sangat kontras dengan pertanyaan publik dan Mahasiswa, terkait penertiban aset di daerah yang masih belum efektif. Termasuk ketiadaan Master Plan Kota khususnya Kabupaten Sinjai sangat menghambat laju pertumbuhan kemajuan daerah dari berbagai aspek. BACA SELENGKAPNYA: NATO Gelar Kerja Bakti, Kadis Perkimtan Menghela Nafas Panjang Saat Ditanya Soal Master Plan Kota