Jakarta, InsertRakyat.com — Di tengah dinamika lembaga peradilan yang terus berbenah, dedikasi Prof. Dr. Herri Swantoro kembali mengisi ruang penghormatan dunia Peradilan Indonesia. Sosok diri Prof Herri ini di ketahui berasal dari Daerah Wonosobo.
Prof Herri bakal dilantik Menjabat Ketua Pengadilan Tinggi Jogyakarta (Daerah Istimewa Yogyakarta). Saat ini ia masih memegang kendali pada Jabatan Ketua Pengadilan Tinggi Jakarta . Hal ini menyusul rotasi struktural internal Mahkamah Agung.
Kiprah dan dedikasi Prof Herri menjadi rujukan dalam reformasi sistem peradilan, baik secara struktural maupun pelayanan publik.
Sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya, Universitas Negeri Makassar (UNM) menganugerahkan gelar Guru Besar Kehormatan kepada Prof. Herri. Ia menjadi Guru Besar Kehormatan keenam yang pernah diberikan UNM, dan ke-24 di Indonesia.
“Gelar ini merupakan bentuk apresiasi atas kontribusi nyata beliau dalam pembaruan hukum di Indonesia,” ujar Prof. Karta, perwakilan UNM dalam acara pengangkatan, baru – baru ini.
Prof. Herri dikenal luas sebagai penyusun Pedoman Eksekusi di Pengadilan Negeri, yang memudahkan pengadilan dalam melaksanakan putusan secara lebih terstruktur dan efisien.
Ia juga menjadi inisiator model Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Pengadilan Tinggi Jakarta, yang kini menjadi standar pelayanan di seluruh pengadilan tinggi di Indonesia.
Pendekatannya bersifat teknokratis, namun tidak kehilangan sisi kemanusiaan. Ia memahami bahwa peradilan sangat bersinggungan dengan administrasi, dan tentang memberikan rasa keadilan bagi publik.
Tak hanya dari kalangan akademik, apresiasi juga datang dari dunia media hukum. Forum Silaturahmi Media Mahkamah Agung (FORSIMEMA-RI) menyampaikan ucapan terima kasih atas dedikasi panjang Prof. Herri.
“Dedikasi beliau terhadap dunia peradilan, keluarga besar Dharmayukti, dan proses regenerasi di MA patut diapresiasi,” kata Syamsul Bahri, Ketua FORSIMEMA-RI, kepada Redaksi Insertrakyat.com, Selasa (13/5/2025).
Dalam era globalisasi, ketika jabatan sering kali digunakan untuk popularitas, Prof. Herri memilih jalur kerja diam-diam namun berdampak. Ia memberi teladan bahwa reformasi tidak selalu butuh sorotan kamera, cukup arah yang jelas dan komitmen yang konsisten.
Banyak kalangan menilai, Prof Herri Swantoro adalah contoh terbaik, bahwa seorang anak bangsa dari daerah dapat memberi kontribusi di lini Nasional. Dan bagi dunia hukum Indonesia, ada integritas dan keahlian tetap relevan, bahkan di tengah arus perubahan, semua patut dirawat dengan keteladanan dan ketuhanan yang Maha Esa.