INSERTRAKYAT.COM, Sinjai — Polres Sinjai kembali menegaskan eksistensinya sebagai institusi penjaga keamanan dan agen kesadaran publik dan Masyarakat. Pada Selasa, 15 Juli 2025, tiga agenda nasional digelar serentak.
Tiga kegiatan ini menyasar esensi paling strategis dalam pembangunan kesadaran Sumber Daya Manusia (SDM), dari jalan raya hingga ruang kelas. “Melalui Operasi Patuh Pallawa hari kedua, kami menggencarkan Penertiban Lalulintas, kemudian edukasi anti kekerasan pelajar dan sosialisasi. Di sekolah, kepala Satker mengajak siswa mencegah kekerasan, dan menyampaikan bahaya dampak narkoba,” ungkap Kapolres Sinjai AKBP Harry Azhar kepada Insertrakyat.com.
“Polres Sinjai tetap konsisten dengan pendekatan edukatif dan humanis,” lanjut orang nomor satu di Mapolres Sinjai, Jl. Bhayangkara, Kota Bersatu.

Operasi Patuh Pallawa 2025 pada hari kedua, (17/5) berlangsung di Jl. Persatuan Raya, Kecamatan Sinjai Utara. Di lokasi ini, personel Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sinjai memberikan edukasi langsung kepada pengguna jalan.
Operasi tersebut dipimpin oleh Kasat Lantas Iptu H. Sukri Liwang, S.Sos., MH, didampingi Kanit Kamsel Ipda Askar. Mereka mengedepankan pendekatan persuasif untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas.
“Personel kami menyampaikan pesan keselamatan secara simpatik, mudah dipahami. Harapan kami, masyarakat lebih sadar dan tertib dalam berkendara,” ujar Iptu Sukri.
“Dari pantauan di lapangan, pendekatan edukatif ini mendapat sambutan positif. Pengendara menerima teguran dan diedukasi soal perlengkapan serta bahaya kelalaian saat berkendara,” tandasnya.

Semangat preventif Polres Sinjai juga menjangkau sektor pendidikan. Pada kegiatan Masa Taaruf Siswa Madrasah (MATSAMA) di MTs Negeri 4 Sinjai, Wakapolsek Sinjai Utara IPDA Asran, SH, hadir sebagai narasumber.
Di hadapan siswa baru, IPDA Asran membawakan tiga tema penting, ialah tentang dampak kekerasan fisik, psikis (bullying), dan bahaya narkoba. Semua disampaikan dalam suasana akrab.
“Polres ingin siswa mampu mengenali dan mencegah kekerasan. Jangan diam. Beranilah bersikap dan melapor,” ucap IPDA Asran. Ia mengajak siswa menjalin komunikasi terbuka, menjaga solidaritas antar teman, serta berani menolak pengaruh buruk.
IPDA Asran menambahkan bahwa kekerasan fisik tersembunyi masih kerap terjadi di sekolah. Intimidasi verbal yang memicu trauma berkepanjangan juga perlu dihadapi bersama.
“Bullying bisa melumpuhkan semangat belajar dan menghancurkan masa depan. Maka edukasi sejak awal sangat penting,” tandasnya. Kolaborasi ini disambut baik pihak sekolah MTs.

Sementara itu, pada rangkaian MATSAMA, giliran MAN 1 Sinjai yang dikunjungi. Kali ini, giliran Kasat Resnarkoba Polres Sinjai, AKP Muh. Yusuf, SH, turun langsung memberi penyuluhan bahaya narkoba.
Dalam pemaparannya, Yusuf menjelaskan dampak narkoba dari sisi kesehatan hingga kehancuran sosial yang ditimbulkan. “Narkoba itu perusak senyap. Sekali masuk, bukan hanya tubuh yang rusak, tapi juga masa depan dan cita cita,” tegasnya.
Yusuf menyebutnya, saat ini narkoba menyasar pelajar sebagai target utama. Modus penyebarannya makin beragam, mulai dari rayuan teman sebaya, pesta kecil, hingga transaksi digital.
“Anak muda harus kritis. Jangan mudah terbujuk. Kenali lingkungan pergaulan kalian. Kalau mencurigakan, laporkan. Jangan biarkan narkoba menguasai ruang belajar,” imbuhnya.
Para peserta tampak aktif bertanya dan berdiskusi. Guru guru mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah relevan dan menyentuh isu riil di lingkungan pelajar.
Yusuf lalu mengajak siswa menjadi agen perubahan. “Melawan narkoba tidak perlu otot. Tapi butuh integritas, keberanian, dan keteguhan untuk berkata tidak,” pungkasnya.
Masyarakat puji gebrakan Nasional
Arman, warga Sinjai, mengungkapkan kepada Insertrakyat.com, agenda nasional pada tiga kegiatan Polres Sinjai dalam satu hari menunjukkan keseriusan membangun pendekatan humanis di ruang sosial. “Anak – anak sekolah hari ini sedang menulis masa depan bangsa. Polres Sinjai ikut memegang pena perubahan itu,” kata Arman, Selasa, (15/7/2025) malam.
Sebelumnya, Kapolres Harry meyebut pendekatan simpatik sangat ampuh dalam menyukseskan kegiatan tersebut.
“Edukasi seperti ini membuat masyarakat tertib bukan karena takut hukuman, tapi karena sadar keselamatan. Inilah esensi Operasi Patuh,” tegasnya.
Polres Sinjai Bergerak Dua Pekan Penuh
Operasi Patuh Pallawa berlangsung sejak 14 hingga 27 Juli 2025. Selama dua pekan pelaksanaan, Polres Sinjai akan terus mengedepankan edukasi terbuka kepada masyarakat, baik pengguna jalan maupun pelajar sekolah, untuk menekan kekerasan dan melawan narkoba.
“Operasi ini bukan sekadar razia. Ini adalah investasi moral bagi masa depan,” tutup Kapolres Harry Azhar.
(S/Red).