Nampak gabungan Forkopimda, DPR, Polri menerima aspirasi pengunjuk rasa dari Mahasiswa dalam kondisi damai. Mereka saling menghargai. (Foto: N.H/Ahmad – Insertrakyat.com).

POLMAN, INSERTRAKYAT.com Masyarakat dan Mahasiswa menggelar aksi demonstrasi terkait dengan isu Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), di depan DPRD Polman, Sulawesi Barat, pada Senin (1/9) baru – baru ini, menuai sorotan publik.

“Unjuk rasa berjalan damai dan tertib. Aspirasi publik disampaikan tanpa gangguan keamanan,” kata Kapolres Polman, Anjar Purwoko kepada Insertrakyat.com, Rabu, (3/9/2025).

BACA JUGA :  Breaking News: Aktivis Bakal Aksi Demonstrasi Terkait Tambang Ilegal di Sinjai

Diketahui, sinergi aparat jadi kunci. TNI, Polri, Satpol PP, dan Damkar melakukan deteksi dini sebelum aksi demonstrasi berlangsung.

Koordinasi pengamanan terjalin erat. Aksi mahasiswa berlangsung lancar, tanpa insiden anarkis.

Dari data Intelijen semua aspek berjalan dengan normal. Nuansa saling menghargai dan menghormati antar semua pihak dan Individu pun berjalan Independen.

BACA JUGA :  Tim Resmob Polres Sinjai Patroli, Jam Rawan Kriminalitas

Saat aksi berlangsung, Ketua DPRD Fahry Fadly hadir langsung. Ia berdampingan dengan PJ Sekda Ahmad Saifuddin.

Kapolres pun terlihat lebih didepan menyambut aksi dengan sikap humanis namun tegas terhadap bawahannya agar tidak melakukan tindakan berlebihan.

Dialog terbuka terjadi. Mahasiswa menyampaikan tuntutan, pejabat mendengar dengan sikap partisipatif.

Penutup aksi berlangsung dinamis. Mahasiswa dan aparat bersama menyanyikan Indonesia Raya.

Ketua DPRD memberi apresiasi. Ia berterima kasih atas ketertiban dan semangat kebangsaan.

BACA JUGA :  Demonstrasi di Kejaksaan Agung, Mahasiswa Desak Jampidsus Periksa CV. Yulan Pratama, Kenapa?.

Kendati demikian, Kapolres AKBP Anjar Purwoko menegaskan aksi damai jadi teladan bagi wilayah hukumnya dan daerah lain.

“Menyampaikan pendapat tak harus anarkis. Semoga jadi contoh positif,” ujarnya.

Aksi damai Polman menegaskan, demokrasi sehat berjalan seiring keamanan masyarakat yang tetap kondusif.

“Dialog dan saling menghormati jadi fondasi kebebasan berekspresi di ruang publik,” tandasnya.


(N.H/Ahmad – Insertrakyat.com).

TERBARU

PILIHAN