Solok, InsertRakyat.com — Kapolres Solok Kota, AKBP Mas’ud Ahmad, S.I.K., M.Si., melintasi Danau menggunakan kapal boat untuk menyalurkan bantuan ke warga terdampak banjir. Saat ini akses jalan darat masih tertutup air dan lumpur.

Mas’ud bersama rombongan mengantarkan logistik ke Nagari (Desa) Muaro Pingai dan Nagari Paninggahan, dua wilayah yang masih terisolasi akibat banjir bandang, pada Sabtu, 29 November kemarin.

Warga di sana sudah beberapa hari menunggu bantuan. Makanan, air mineral, selimut, dan kebutuhan pokok lainnya menjadi sangat berarti bagi mereka yang terjebak di rumah, dikepung air dan lumpur.

BACA JUGA :  Menteri HAM Dorong Kepala Daerah Implementasikan HAM dalam Asta Cita

“Jalan darat tidak bisa dilalui, jadi kami menempuh jalur Danau Singkarak. Prioritas kami memastikan warga menerima kebutuhan pokok,” kata Kapolres Mas’ud Ahmad kepada awak media InsertRakyat.com, Dioni Arvona, Ahad, (30/11).

Sebelumnya, Rombongan berangkat dari Cafe FE Singkarak dan singgah di perbatasan Puruak Nagari Muaro Pingai serta Posko Jorong Subarang Nagari Paninggahan. Selain Kapolres, hadir Kasat Intelkam, Kasi Propam, personel Polsek Junjung Sirih, anggota Koramil, relawan, dan unsur nagari.

BACA JUGA :  SIT Darul Fikri Makassar Gelar Pawai Ramadhan, Syiar dan Edukasi Terhadap Murid

Petugas menyalurkan logistik berupa 60 karung beras 10 kg, 120 dus air mineral, 60 dus mi instan, 72 dus mi cup, 60 lapiak telur ayam dan lainnya.

Warga menerima paket langsung melalui pemerintah nagari, sehingga bantuan tepat sasaran. Mereka menyambut dengan haru dan syukur, beberapa bahkan meneteskan air mata karena bantuan tiba saat paling dibutuhkan.

BACA JUGA :  MPC Pemuda Pancasila Sinjai Gelar Anjangsana dan Sosialisasi Anti-Narkoba, Diapresiasi Kepala Rutan Sinjai

Kapolres Mas’ud Ahmad menegaskan, kepolisian bersama pemerintah nagari dan relawan terus memantau kondisi warga terdampak. “Kami tidak akan berhenti sampai seluruh warga terdampak banjir menerima bantuan. Hujan dan lumpur tidak akan menghentikan kami,” tegasnya.

“Kondisi ini mengharuskan adanya kerja cepat dan koordinasi antara aparat, pemerintah, dan relawan. Bantuan tepat waktu menyelamatkan nyawa dan meringankan penderitaan warga terdampak,” kuncinya.