Iklan Otomatis Google AdSense 160x600

MAKASSAR, — Polda Sulawesi Selatan menggelar Focus Group Discussion (FGD) pada Senin, 26 Mei 2025. Tema yang diangkat adalah “Terorisme Musuh Kita Bersama”. Kiat ini bertujuan untuk memperkuat kontra radikalisasi. Kegiatan ini dilaksanakan di Polrestabes Makassar, dihadiri oleh tokoh agama, masyarakat, pemuda, dan mahasiswa.

Kegiatan ini dibuka oleh Kabag Penum Biro Penmas Divhumas Polri Kombes Pol. Erdi A. Chaniago. Ia didampingi oleh Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana dan Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Didik Supranoto. Acara ini menjadi ajang dialog antara aparat kepolisian dan masyarakat dalam mencegah penyebaran paham ekstremisme.

BACA JUGA :  7 Fakta Disorot Positif Terkait Panen Raya Jagung Rutan Sinjai bersama Kanwil Ditjenpas Sulsel

Kombes Pol. Erdi A. Chaniago menegaskan bahwa terorisme dan radikalisasi merupakan ancaman besar bagi bangsa. “Kelompok teror yang menyebarkan ideologi kekerasan dapat merusak fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara,” tambahnya. Perlawanan terhadap terorisme bukan hanya tugas aparat keamanan, tetapi tanggung jawab bersama seluruh masyarakat.

FGD ini bertujuan untuk membuka ruang dialog, mengenali ciri-ciri radikalisasi yang berkembang di masyarakat. Peserta juga diajak untuk mengenali cara pencegahan penyebaran paham ekstremisme, baik di keluarga, tempat kerja, maupun media sosial. Kombes Pol. Erdi A. Chaniago juga mengingatkan nilai-nilai Pancasila dalam mengatasi paham radikal.

BACA JUGA :  Kapolri Lantik Irjen Pol Rusdi Hartono Sebagai Kapolda Sulsel, Gantikan Irjen Pol Yudhiawan

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ustadz Muchtar Daeng Lau, seorang mantan napiter yang kini aktif berdakwah. Dalam pemaparannya, Ustadz Muchtar bagian penting terhadap verifikasi informasi yang tersebar di media sosial.

Bahkan, Ustadz Muchtar mengingatkan agar masyarakat tidak terjebak dalam penyebaran hoaks atau paham menyesatkan. “Saring sebelum sharing,” ujarnya, sambari menekankan bahwa menyebarkan informasi tanpa sumber yang jelas bisa menambah dosa. Ia memberikan contoh bagaimana hadis-hadis yang belum tentu sahih sering beredar bebas di media sosial.

BACA JUGA :  Polres Sinjai Ajak Masyarakat Laporkan Kriminalitas

Melalui kegiatan FGD ini, Polda Sulsel berharap terjalin sinergi antara masyarakat dan aparat penegak hukum. Sinergi ini bertujuan untuk menciptakan Indonesia yang aman, damai, dan sejahtera, serta bebas dari ancaman radikalisasi dan terorisme. Polda Sulsel mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam pencegahan ancaman ini.

(Sup/Isma).

Ikuti INSERTRAKYAT.COM
Ikuti INSERTRAKYAT.COM

Dukung Jurnalis Profesional Indonesia. Klik tombol di bawah untuk mengikuti saluran resmi dan bergabung dalam grup WhatsApp.

Ketua FPRN Aceh Timur, Mhd Iqbal