Iklan Otomatis Google AdSense 160x600

JAKARTA, INSERTRAKYAT.COM,
Pemerintah pusat mempertegas arah pembenahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui platform Danantara, dengan janji melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola, kepatutan, dan kompetensi seluruh jajaran perusahaan pelat merah. Rabu, (30/4/2025).

Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani, menegaskan hal ini saat memimpin Town Hall Danantara Indonesia 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (28/4).

BACA JUGA :  Kementerian PUPR dan Badan Bank Tanah Bahas 33 Ribu Hektare Aset Negara

“Evaluasi ini tidak dilakukan sepihak. Kami melibatkan advisor dari dalam dan luar negeri untuk memastikan semua unsur: karakter, kompetensi, dan komitmen berada dalam standar yang tepat,” ujar Rosan di hadapan forum terbuka.

Dalam laporannya, Rosan mengungkapkan bahwa per April 2025, sebanyak 844 BUMN telah resmi menjadi bagian dari Danantara. Ia menyebut konsolidasi ini merupakan bentuk aktualisasi dari Pasal 33 UUD 1945, yang menurutnya menempatkan ekonomi nasional pada asas kekeluargaan, bukan semata-mata menyerahkannya pada mekanisme pasar.

BACA JUGA :  BGN Bahas MBG dalam Retret Pembekalan Kepala Daerah

“Kalau kita biarkan pasar sepenuhnya tanpa intervensi, arah kebijakan bisa bertabrakan dengan kepentingan nasional,” ucapnya.

Langkah ini disebut sebagai respons terhadap tantangan geopolitik dan geoekonomi dunia yang kian kompleks. Menurut Rosan, sudah saatnya Indonesia berdiri di atas kekuatan ekonomi sendiri, tidak terus bergantung pada tekanan eksternal.

“Danantara hadir di waktu yang tepat. Dunia sedang bergerak cepat. Kita tidak bisa lambat menata ulang strategi ekonomi negara,” tegasnya.

BACA JUGA :  The Next Indonesia Emas, DPD ARUN Resmi Hadir di Sulawesi Selatan: Ruang Aspirasi Rakyat dan Pilar Perubahan!

Rosan pun menekankan pentingnya membangun sinergi menuju model Indonesia Incorporated, sebuah konsep kolaborasi strategis antar lembaga dan perusahaan negara demi kedaulatan ekonomi nasional.

“Kita tidak bicara hanya soal profit. Kita bicara tentang bangsa, tentang tanggung jawab sejarah,” pungkasnya.

Ikuti INSERTRAKYAT.COM
Ikuti INSERTRAKYAT.COM

Dukung Jurnalis Profesional Indonesia. Klik tombol di bawah untuk mengikuti saluran resmi dan bergabung dalam grup WhatsApp.

Ketua FPRN Aceh Timur, Mhd Iqbal