JAKARTA, INSERTRAKYAT.COM – Indonesia dan Belanda kembali tegaskan komitmen kerja sama bilateral sektor sumber daya air. Sabtu, 12 April 2025. Hal ini ditandai dengan Pertemuan yang dilakukan antara Menteri PUPR Dody Hanggodo dengan Dubes Belanda, Marc Gerritsen di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis, 9 April 2025, pukul 11.00 WIB.
Keduanya membahas kelanjutan kemitraan strategis dalam kerangka Memorandum of Understanding (MoU) bidang air. Menteri Dody mengapresiasi pengalaman panjang Belanda sebagai rujukan global dalam pengelolaan dan manajemen air.
Pertemuan ini juga membahas peningkatan kapasitas generasi muda melalui DUTEP. “The Dutch Training and Exposure Program bantu transfer pengetahuan ke profesional muda Indonesia,” kata Menteri Dody.
Ia menambahkan prioritas pemerintah mencakup irigasi, air minum, pengendalian banjir, dan pengamanan pesisir. Menurutnya, proyek Giant Sea Wall jadi fokus Presiden Prabowo untuk melindungi Pantura dari rob. “Presiden telah menugaskan pembentukan otorita Giant Sea Wall,” ujar Menteri Dody.
Sudah lama Koordinasi dilakukan Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan RI dengan Dubes Belanda. “Sejak 2000, kerja sama Indonesia–Belanda bidang air sudah memasuki fase kelima,” imbuh Menteri Dody. Fase kelima kerja sama ini merujuk pada MoU 2022 yang berlaku hingga tahun 2027 mendatang.
Pemerintah Belanda sejak 2008 telah mendukung perencanaan NCICD, cikal bakal Giant Sea Wall. Dubes Marc Gerritsen menyampaikan dukungan Belanda meliputi solusi teknis dan berbasis pendekatan alam. “Pendekatan Belanda juga meliputi perlindungan sosial dan sinergi lintas kementerian terkait,” ungkapnya.
Dalam diskusi juga dibahas peluang pembiayaan baru melalui lembaga Belanda, Invest International.
Gerritsen menjelaskan, Invest International siapkan dana €300 juta untuk proyek strategis nasional. “Pendanaan dikemas dalam bentuk hibah dan pinjaman lunak kerja sama dengan Kemenkeu RI,” jelasnya.
Dana tersebut ditujukan mendukung proyek air, energi terbarukan, dan pengelolaan limbah terpadu nasional. Salah satunya proyek perlindungan pesisir di Demak dan Cirebon yang telah masuk prioritas nasional. Termasuk juga instalasi pengolahan air gambut di Riau dan Kalimantan Selatan untuk air siap minum. Pendanaan juga menyasar proyek energi dari sampah di TPA Legok Nangka, wilayah Jawa Barat.
Pertemuan penting ini dihadiri Sekjen Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah dan pejabat lainnya. Hadir pula Dirjen Pembiayaan Infrastruktur PUPR Rachman Arief Dienaputra dalam forum strategis tersebut. Staf Khusus Menteri Bidang Teknologi dan Kepatuhan Intern Syamsul Bahri Yusuf juga ikut serta.
Kolaborasi Indonesia–Belanda di sektor air dipandang strategis dalam menghadapi krisis iklim global.
Berkontribusi dalam artikel ini adalah Anggyta. BACA JUGA: Halal Bihalal Bersama Wartawan, Menteri PU Dody: Rawat Silaturahmi
Penulis : Anggytha
Editor : Isma
Sumber Berita : Insertrakyat.com