JAKARTA, INSERTRAKYAT.COM – Ketua Umum Serikat Pers Republik Indonesia (SPRI) dan LPS Pers Indonesia, Heintje Grontson Mandagie, berharap agar media pers tidak menyajikan berita yang dapat menimbulkan bias ditengah masyarakat.

Sebaliknya dia mengajak seluruh media anggota SPRI untuk aktif menyajikan berita kondusif, mengedukasi, dan menginspirasi masyarakat.

Mandagie menyampaikan bahwa media memiliki tanggung jawab besar dalam membangun opini publik yang mendukung stabilitas sosial, sekaligus memperkuat sikap tegas Presiden Prabowo Subianto terhadap oknum yang merugikan negara.

Seruan ini muncul di tengah viralnya isu kelalaian oknum aparat yang menewaskan seorang pengemudi ojek online. Mandagie meminta media agar menyajikan pemberitaan yang seimbang, meredam keresahan warga, dan mencegah pihak-pihak tertentu memanfaatkan situasi untuk memicu konflik lebih luas.

Sinyal potensi aksi demonstrasi anarkis perlu diwaspadai karena dapat mengganggu stabilitas nasional.

Untuk itu, Mandagie mendorong media menjalankan fungsi sosial kontrol melalui pemberitaan yang mendidik, menyejukkan, dan sejalan dengan arah kebijakan pemerintah. Wawancara dengan tokoh masyarakat yang berpengaruh juga dianggap efektif untuk menenangkan suasana.

Menurut Mandagie, media dapat menyoroti dukungan masyarakat terhadap langkah Presiden Prabowo dalam menertibkan:

Pihak asing dan antek-anteknya yang menghambat kemajuan Indonesia.

Pengusaha kebun sawit ilegal dengan lahan disita hingga jutaan hektar karena merugikan negara.

Mantan jenderal yang menjadi beking tambang ilegal dan merusak lingkungan.

Pengusaha nakal dalam praktik ‘Serakahnomics’ yang merugikan negara hingga ribuan triliun rupiah.

“Dengan pemberitaan yang menyejukkan, media tidak hanya mengedukasi masyarakat, tetapi juga menjaga ekonomi dan stabilitas bangsa sesuai kehendak rakyat,” tuang Mandagie, yang juga Ketua LSP Pers Indonesia dalam keterangannya kepada Syamsul – Insertrakyat.com, di Jakarta, Pukul 21.15 WIB.

Mandagie berharap media lebih proaktif menyajikan berita konstruktif, fokus pada solusi, dan meredam konflik, bukan sekadar menyoroti sisi dramatis demi popularitas.

Seruan ini menjadi panduan bagi insan pers untuk berperan sebagai pilar demokrasi, agen perdamaian, dan penjaga persatuan serta stabilitas nasional.

Sebelumnya Dewan pers juga menyerukan hal yang sama melalui surat edaran seperti diterima Insertrakyat.com, sore.

Berikut diatas tersebut lampiran foto suratnya.

BACA JUGA: Driver Ojol Tewas Diduga Dilindas Mobil Brimob, Kapolri Sigit Minta Maaf dan Janji Penanganan Tegas

Baca Juga: Tujuh Polisi Ditangkap Terkait Dugaan Rantis Brimob Lindas Ojol di Jakarta


(Syamsul Ketua Umum Forum Silaturahmi Media Mahkamah FORSIMEMA RI|Editor Supriadi Buraerah Jaringan Lembaga Pendidikan Wartawan Journalist Center Pekanbaru (PJC) Riau).

TERBARU

PILIHAN