JAKARTA, INSERTRAKYAT.com — Drs. Jenderal Muhammad Tito Karnavian M.A., Ph.D. adalah sosok penting dalam sejarah kepolisian dan pemerintahan Indonesia. Lahir di Palembang, 26 Oktober 1964, ia meniti karier dengan prestasi gemilang sejak muda. Tito adalah lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1987 dan meraih Bintang Adhi Makayasa, tanda kepemimpinan dan prestasi akademik tertinggi.
Perjalanan pendidikannya juga membentang luas di dalam dan luar negeri. Ia menempuh pendidikan tinggi di University of Exeter (Inggris), Massey University (Selandia Baru), serta Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University (Singapura) dengan predikat magna cum laude. Tito dikenal sebagai salah satu perwira Polri yang sangat akademis, dengan fokus pada studi strategis dan isu terorisme.
Karier kepolisiannya melejit ketika memimpin Densus 88 Antiteror Polri. Ia sukses membongkar jaringan terorisme, termasuk menumpas kelompok Noordin M. Top, serta menangani kasus bom besar di Indonesia. Tito juga terlibat dalam operasi penangkapan Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, pada November 2001, inilah yang memperkuat reputasinya sebagai polisi berprestasi.
Prestasi itu membuka jalan baginya menduduki sejumlah posisi strategis: Kapolda Papua, Kapolda Metro Jaya, Kepala BNPT, hingga akhirnya dipilih Presiden Joko Widodo menjadi Kepala Kepolisian RI pada 2016. Tito merupakan salah satu Kapolri termuda dalam sejarah.
Pada 2019, Jokowi kembali menunjuk Tito sebagai Menteri Dalam Negeri di Kabinet Indonesia Maju. Ia bertugas mengawal stabilitas politik dalam negeri, memperkuat tata kelola pemerintahan daerah, dan menjaga sinergi pusat–daerah.
Memasuki masa transisi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Tito Karnavian kembali dipercaya menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri. Hal ini menandai keberlanjutan perannya dalam menjaga konsistensi reformasi birokrasi, efisiensi pemerintahan, serta implementasi agenda nasional.
Pengalaman panjang, reputasi internasional di bidang kontra-terorisme, dan kemampuan akademik yang mumpuni, Tito Karnavian menjadi figur strategis di kabinet Merah Putih.Ia adalah contoh tokoh yang menggabungkan jalur profesional kepolisian, kapasitas akademis, serta peran politik di tingkat nasional.
Penulis : Lf.N.Syam |Editor : Supriadi Buraerah