INSERTRAKYAT.com, Jakarta, — Menteri Agama Nasaruddin Umar menyerukan transformasi menyeluruh PTKIS se-Indonesia.

Ajakan disampaikan saat membuka seminar internasional di Universitas PTIQ Jakarta, Kamis, 31 Juli.

Tema seminar: Transformasi PTKIS sebagai Pusat Kajian dan Peradaban Islam Nusantara.

Topik ini dinilai menyentuh isu strategis masa depan Islam di Indonesia.

Tema besar diharapkan segera diturunkan menjadi langkah nyata setiap kampus.

Kampus yang melek teknologi berpeluang besar memimpin kemajuan peradaban Islam.

“PTKIS harus adaptif, inovatif, dan tak tertinggal zaman,” tegas Menteri Nasaruddin.

BACA JUGA :  Tim pemenangan Mualem-Dekfadh Komat - Kamit Terkait Jabatan Sekda Aceh

Pidato dilanjutkan dengan kilas balik sejarah kejayaan Islam dunia masa lampau.

Abad ke-6 hingga ke-12 disebut sebagai puncak golden age peradaban Islam.

Wahyu pertama, Iqra’, disebut pemicu revolusi literasi dunia Islam masa lalu.

Al-Farabi, Ibnu Sina, dan Al-Kindi dikutip sebagai figur saintifik peradaban Islam.

Mereka memadukan ilmu, iman, logika, dan filsafat dalam bingkai ketauhidan.

Momentum kejayaan mulai redup sejak tragedi penaklukan Baghdad oleh Mongol.

Setelah itu, dunia Islam stagnan, menjauhi semangat riset dan inovasi.

BACA JUGA :  Kapolres Aceh Selatan Lanjutkan Kunjungan Kerja ke Polsek Kluet Utara dan Kluet Tengah

Turki Usmani dinilai fokus militer dan politik, bukan pengembangan pengetahuan.

Fikih mendominasi wacana, sementara sains tersisih dari pusat perhatian ulama.

Stagnasi keilmuan yang berlangsung panjang masih terasa hingga era kekinian.

Tugas generasi kini adalah membangkitkan kembali sintesis iman dan akal.

Islam mesti kembali memimpin dunia dengan sains yang berbasis spiritualitas.

Semangat intelektual Rasulullah wajib dijadikan inspirasi utama era digital.

Konsep rahmatan lil ‘alamin perlu dijabarkan dalam inovasi dan pengetahuan.

PTKIS diharapkan mampu menjadi motor kebangkitan peradaban Islam Indonesia.

BACA JUGA :  Sat Samapta Polres Aceh Selatan Intensifkan Patroli Malam, Wujudkan Rasa Aman di Tengah Masyarakat

Peran sebagai pusat riset Islam modern harus diambil secara kolektif nasional.

Ketua APTIKIS Indonesia, Maslim Halimin, menyampaikan dukungan terhadap ajakan tersebut.

Dukungan juga datang dari para tokoh pendidikan dalam dan luar negeri.

Hadir Menko PMK RI Pratikno, dan Rektor UKM Malaysia, Prof Ekhwan Toriman.

Juga hadir Rektor Universitas Fatoni Thailand, Prof Ismail Lutfi Japakiya.

Bahkan, KH Said Aqil Siroj, Rektor UNU Cirebon, turut menguatkan wacana transformasi. (Mfth).