ACEH SELATAN, INSERT RAKYAT—
Wilayah Pantai Barat Aceh Selatan diguncang gempa bumi tektonik pada Jumat malam, 11 Juli 2025, pukul 19.45 WIB. Gempa tersebut terdeteksi bermagnitudo M5,1, menurut pembaruan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Dr. Daryono, S.Si., M.Si, Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Pusat di Jakarta, menjelaskan bahwa gempa ini memiliki episenter di laut pada koordinat 3,19° LU dan 97,27° BT atau sekitar 11 km tenggara Kabupaten Aceh Selatan. Kedalaman pusat gempa tercatat 12 km.

“Jenis gempa yang terjadi merupakan gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif. Mekanisme sumber menunjukkan pergerakan geser atau strike-slip,” kata Daryono kepada Insertrakyat.com, saat dikonfirmasi via WhatsApp Sabtu, (12/7/2025) pukul 05.27 WIB.

BACA JUGA :  Rp70,86 Triliun Digelontorkan untuk Kementerian PU, Target Swasembada Pangan Ditetapkan

BMKG melaporkan, gempa ini terasa cukup kuat di beberapa wilayah. Di Aceh Selatan, intensitas mencapai skala IV MMI, yang berarti getaran dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah. Sementara di Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Barat Daya, Subulussalam, dan Nagan Raya, intensitasnya pada skala III MMI.

Getaran juga dirasakan dengan skala intensitas II–III MMI di sejumlah wilayah lainnya, termasuk Medan, Karo, Aceh Singkil, dan Deli Serdang. “Masyarakat melaporkan getaran seperti truk besar yang melintas di sekitar rumah,” terang Daryono.

Meski guncangan cukup luas dirasakan, Daryono menyebut, BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Hal ini dipastikan berdasarkan hasil pemodelan dan analisis mekanisme gempa oleh BMKG.

BACA JUGA :  Sinergitas TNI-Polri Terjalin Erat, Sipropam Polres Aceh Selatan Hadiri Syukuran HUT ke-79 POMAD

Hingga pukul 20.15 WIB, BMKG belum mencatat adanya gempa susulan (aftershock). “Monitoring tetap dilakukan secara intensif,” ungkap Daryono.

BMKG melalui Daryono menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah percaya pada isu atau informasi yang tidak jelas sumbernya. “Pastikan informasi resmi hanya berasal dari sumber resmi BMKG,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan warga agar tidak berada di dekat bangunan yang mengalami keretakan atau kerusakan pasca gempa, serta memeriksa struktur rumah sebelum kembali masuk ke dalamnya.

“Bangunan yang rusak berpotensi membahayakan keselamatan,” tambah Daryono. Meski demikian, ia menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada data kerusakan pada bangunan atau rumah terjadi di Aceh Selatan. Pihak BMKG terus melakukan pemantauan dan berkordinasi dengan pihak terkait.

BACA JUGA :  Gendut Temuan BPK di DLHK, Daerah Aceh. Kejaksaan Mana Mata Mu!
Peta dari pemantauan Gempa Bumi oleh BMKG Pusat, sumber Foto: Daryono.

“Untuk informasi lebih lanjut, BMKG menyarankan masyarakat memantau kanal resmi seperti @infoBMKG (Instagram/Twitter), website www.bmkg.go.id, inatews.bmkg.go.id, channel Telegram InaTEWS_BMKG, serta aplikasi BMKG untuk Android dan iOS,” pungkas Daryono panggilan akrab Dr. Daryono, S.Si., M.Si, Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG

Sebelumnya diberitakan Insertrakyat.com Gempa bumi di Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh. Jumat (11/7/25) Sekitar pukul 19.45 WIB.

Gempa terjadi pada pukul 19.45 WIB. Titik gempa berada di 3.15 LU,97.26 BT (15 km Tenggara Kabupaten Aceh Selatan) dengan kedalaman 11 Km.

(Zamroni/InsertRakyat.com).