JAKARTA, INSERTRAKYAT.com  — Sejumlah mahasiswa asal Sulawesi Tenggara (Sultra) yang menempuh pendidikan di berbagai perguruan tinggi di Jakarta terpaksa menempati mes Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai tempat tinggal sementara.

Berbicara langsung dengan Insertrakyat.com di Jakarta, Selasa (6/10/2025) malam, Mahasiswa menjelaskan, keputusan menempati mes bukan bentuk penolakan terhadap aturan, melainkan langkah darurat karena kondisi yang memaksa.

Mahasiswa berharap pemerintah daerah dapat memberikan perhatian dan solusi jangka panjang terhadap persoalan hunian mahasiswa perantau.

Salah satu perwakilan mahasiswa, Rendy Salim, menyampaikan bahwa keterlambatan pembayaran kontrakan menjadi penyebab utama pengusiran. Dalam situasi mendesak tersebut, para mahasiswa berupaya mencari tempat berlindung yang aman dan sementara.

BACA JUGA :  Dalam Tiga Hari, Satresnarkoba Polres Aceh Selatan Ungkap Tiga Kasus Peredaran Sabu

“Mahasiswa tidak bermaksud melanggar aturan, tapi kita juga butuh tempat tinggal. Kita semua berharap pemerintah daerah mendengar suara kami dan membantu mencarikan solusi permanen. Kami menempati mes ini semata-mata karena keadaan yang mendesak,” ujar Rendy.

Mahasiswa berkoordinasi dengan pihak Kantor Perwakilan Pemprov Sultra di Jakarta, namun hingga kini belum mendapatkan kepastian tindak lanjut.

Mahasiswa menilai, sudah saatnya pemerintah daerah menghadirkan fasilitas asrama resmi bagi mahasiswa Sultra yang menempuh pendidikan di luar daerah.

BACA JUGA :  Parah, Diduga Warga Aceh Lakukan Hubungan Suami Istri Live di Tik - Tok?

“Setiap tahun banyak mahasiswa Sultra datang ke Jakarta untuk kuliah. Namun fasilitas asrama belum disiapkan secara memadai. Kami berharap ini menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk membangun asrama yang layak dan mendukung semangat belajar generasi muda Sultra,” ujar Rendy Salim.

Aksi menempati mes tersebut berjalan tertib dan damai. Para mahasiswa tetap menjaga ketertiban, serta menghormati pihak pengelola kantor penghubung. Mereka juga menyatakan kesiapannya untuk berdialog secara terbuka demi mencari solusi bersama.

Dalam waktu dekat, mahasiswa berencana melakukan audiensi resmi dengan perwakilan pemerintah daerah guna menyampaikan aspirasi serta menyerahkan petisi dukungan pembangunan asrama tetap bagi mahasiswa Sultra di Jakarta.

BACA JUGA :  Kasus Pengeroyokan di Lajoa Soppeng Diselesaikan Damai, Kapolsek Liliriaja Diapresiasi

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara di Jakarta belum memberikan keterangan resmi terkait situasi tersebut.

Gubernur Sultra, Andi Sumagarukka juga mengeluarkan Keterangan resminya dalam menanggapi hal tersebut.

Persoalan ini pun telah menjadi perbincangan hangat di ibu kota, termasuk lini pusat Kementrian di Jakarta. Meskipun demikian, belum ada tindak lanjut yang mamapan dari pemerintah.

Penulis: Lf.Nur Syam.

BERITA TERBARU

HUKUM