SIDRAP, INSERTRAKYAT.com – Michael Swen, d.kk, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang 114 Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, menggelar sosialisasi dan pelatihan pembuatan alat penabur pupuk berbahan pipa PVC pada 11 Agustus 2025. Kegiatan itu berlangsung di Desa Lasiwala, Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidenreng Rappang, sebagai bagian dari program kerja tematik KKN yang menekankan kolaborasi pendidikan, teknologi, dan pertanian.

“Alat (PVC, -red) dirancang untuk membantu petani memupuk lahan dengan lebih cepat, merata, dan efisien,” ungkap Michael Swen. “Bahan dasarnya mudah didapat, harganya murah, dan cara penggunaannya sederhana. Petani dapat langsung mengaplikasikannya tanpa memerlukan keterampilan teknis khusus,” masih kata Michael kepada Insertrakyat.com, Kamis (14/8/2025).

BACA JUGA :  Dandim Abdya Ajak SPPI Dukung Program Unggulan Presiden

Sebelumnya, selama kegiatan sosialisasi di Desa Lasiwala, mahasiswa menjelaskan latar belakang pembuatan alat, manfaatnya, dan cara merakitnya. Melalui praktik langsung, para petani mencoba alat tersebut. Antusiasme masyarakat, kata Michael, tampak jelas, beberapa peserta bahkan mencatat ukuran dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat alat secara mandiri.

“Harapannya, [kita] petani bisa mengadopsi teknologi ini, bahkan membuatnya sendiri untuk kebutuhan kelompok maupun individu,” ujar Michael Swen. Kendati demikian, pernyataan ini menegaskan peran mahasiswa sebagai agen perubahan (change agent) sekaligus generasi penerus yang mampu memadukan pendidikan, penelitian, dan praktik di masyarakat.

BACA JUGA :  Diduga Pengguna Sabu, Dua Petani di Aceh Selatan Ditangkap Polisi

Kegiatan ini merangsang Indonesia pelosok khusus Desa Lasiwala dalam mendorong kemajuan pertanian melalui kolaborasi mahasiswa, pemerintah desa, dan petani lokal. Alat penabur pupuk sederhana berbahan pipa PVC menjadi contoh bahwa pendidikan tinggi dapat menghadirkan inovasi langsung ke masyarakat, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

Lengkapnya adalah dengan langkah praktis dan teknik sederhana, mahasiswa KKN Unhas membuktikan bahwa inovasi pendidikan tidak berhenti di ruang kelas. Ide dan kreativitas generasi muda mampu menembus dunia di berbagai aspek, bahkan, Mahasiswa membawa perubahan positif bagi pertanian dan pembangunan desa berkelanjutan.

BACA JUGA :  Aliansi Rakyat dan Mahasiswa Demo Polda Sulsel, Desak Usut BBM -- Mobil Tangki Biru Putih di Kota Makassar

Berkontribusi dalam artikel ini adalah Risky – Isma Insertrakyat.com