JAKARTA, INSERT RAKYAT.COM –Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menyatakan kesiapan penuh untuk mendukung evakuasi sementara sebagian warga Gaza yang terluka, yatim piatu, serta menderita penyakit berat, akibat agresi brutal yang hingga kini belum mereda dalam konflik atau perang antar negara yang terlibat.

“Kalau diminta, BAZNAS tak akan berpangku tangan. Kami punya pengalaman, jaringan, dan kekuatan logistik untuk turun langsung. Kemanusiaan tidak bisa menunggu,” kata Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA dalam keterangan resminya yang diterima InsertRakyat.com, pada Minggu, (20/4/2025).

Sebelumnya, Kiai Noor menegaskan bahwa evakuasi ini bersifat sementara, bukan relokasi. Menurutnya, Presiden Prabowo juga menyampaikan niat baik untuk membawa warga Gaza yang membutuhkan perawatan darurat ke Indonesia. “Kami di BAZNAS siap mendukung sepenuhnya,” ungkapnya di muka publik, pada, Kamus (17/4).

BACA JUGA :  Anggota DPR RI Fraksi Golkar Sukses Gelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Disanjung Rakyat di Aceh Timur

Menurut Kiai Noor, laporan dari tim kemanusiaan BAZNAS di lapangan telah mengonfirmasi bahwa, banyak warga Gaza, terutama anak-anak, kini berada dalam kondisi kritis. “Jika tidak segera dievakuasi, nyawa mereka dalam bahaya karena keterbatasan fasilitas medis dan obat-obatan di wilayah konflik,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menepis anggapan bahwa langkah ini menyerupai kebijakan relokasi ala pemerintahan Trump. “Perlu dibedakan, evakuasi adalah langkah darurat dan sementara. Begitu pulih dan situasi memungkinkan, mereka akan kembali ke Gaza. Ini bukan pemindahan permanen.”

Kiai Noor juga mengingatkan, populasi Gaza mencapai lebih dari 2,2 juta jiwa. “Evakuasi hanya mencakup 1.000 hingga 2.000 orang dalam kondisi terburuk. Ini tidak bisa disamakan dengan skenario relokasi massal,” tegasnya.

BACA JUGA :  Indonesia Siap Menyambut Presiden Prancis di Candi Borobudur

Saat ini, lanjut dia, banyak warga Gaza yang sudah mengungsi dan menjalani perawatan di rumah sakit di Mesir dan Yordania, namun kapasitas fasilitas tersebut nyaris kolaps. “Kami melihat langsung kondisi mereka. Banyak rumah sakit kewalahan. Maka evakuasi ke Indonesia adalah langkah logis dan manusiawi,” kata Kiai Noor.

BAZNAS pun siap menjalin kolaborasi dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, dan lembaga internasional untuk memastikan proses evakuasi berjalan secara resmi, terstruktur, dan sesuai jalur diplomatik.

“Kami menekankan legalitas proses ini agar pengembalian mereka ke tanah air Gaza nantinya tak menimbulkan hambatan hukum. Ini soal martabat kemanusiaan dan penghormatan terhadap kedaulatan Palestina,” ujarnya.

BACA JUGA :  SEMPU XXV-Q Hadiri Serah Terima Jabatan Panglima UNIFIL di Naqoura

Dalam operasionalnya, BAZNAS selama ini telah bermitra dengan sejumlah lembaga medis dan kemanusiaan internasional, termasuk King Hussein Cancer Center (KHCC) di Yordania, Egyptian Red Crescent (ERC), Bayt Zakat, dan UNRWA.

“Bantuan kami menjangkau warga Palestina di berbagai titik pengungsian, termasuk yang sedang dirawat di luar wilayah Gaza. Kami juga pernah menyalurkan bantuan langsung melalui Grand Syeikh untuk korban yang dirawat di Mesir,” ungkap Kiai Noor.

Pemerintah Indonesia dikabarkan telah menyiapkan sarana penampungan dan perawatan medis, termasuk apartemen dan rumah sakit rujukan bagi para pengungsi. BACA SELENGKAPNYA: 5 Tahun Belum Rampung, Masjid Ar Rohmatul Hidayah Dapat Bantuan Rp250 Juta


Berkontribusi dalam artikel ini adalah Miftahul Jannah