Makassar, Insertrakyat.com – Sopir dump truk yang mengangkut alat pertanian (Alsintan) dari Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, ke Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, akhirnya buka suara. Rabu, 5 Maret 2025.
“Benar, saya mengangkut Alsintan dari Takalar ke Konawe Utara, sekitar bulan lalu, 2025” ujar sopir, inisial J.
Dirinya mengaku hanya bertugas mengantar dengan bayaran sewa Rp5 juta. “Saya hanya mengantarkan, saya tidak tahu kalau itu Alsintan bantuan,” lanjutannya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, ia mengaku tidak menyimpan nomor kontak pihak yang memberikan Alsintan di Takalar maupun penerima di Konawe Utara.
“Semua percakapan dan nomor-nomor sudah terhapus. Saya tidak menyimpan nomornya” ucapnya. Meski begitu, J sempat mengatakan bahwa inisial A adalah pihak yang di Takalar.
Lanjut, J menceritakan, selama proses pengantaran, dirinya hanya dipandu melalui telepon.”Saya diarahkan lewat telepon, dari Takalar sampai di Konut,” bebernya. Ia juga membenarkan, saat pertama kali dihubungi insertrakyat.com melalui sambungan telepon, Selasa malam, dirinya sedang berada di Camba Kabupaten Maros. “Iya, saya di Camba, Maros,” kuncinya.
Kendati demikian, salah satu sumber yang berbicara dengan Insertrakyat.com Biro perwakilan Kota Kendari, mengatakan bahwa, diduga seorang polisi berinisial S sangat mengetahui secara utuh informasi pemindahan Alsintan dari Takalar ke Sultra.
“Pak S ini bertugas di Takalar, dia kemungkinan tidak terlibat, namun ada info, pak S ini disebut mengetahui tentang Alsintan itu. Ini nomornya, coba kita konfirmasi,” tutur sumber yang enggan disebutkan identitasnya.
Sayangnya, hingga berita ini disiarkan pada 5 Maret, polisi berinisial S belum memberikan keterangan resminya.
Sebelumnya, pada Selasa, 4 Maret 2025, Insertrakyat.com memberitakan bahwa berdasarkan informasi dari sumber terpercaya, Alsintan yang diduga merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian ini diperjualbelikan ke Kabupaten Konawe Utara.
Sumber tersebut menegaskan bahwa Alsintan tidak boleh dipindahtangankan karena diperuntukkan bagi kelompok tani setempat.
“Alsintan, termasuk traktor, brigade, dan jonder, tidak boleh dipindahtangankan ataupun diperjualbelikan,” ujarnya pada Selasa malam, 4 Maret 2025, di Sulawesi Tenggara.
Menurutnya, Alsintan asal Sulawesi Selatan itu tiba di Konawe Utara pada awal 2025. Ia juga menduga ada keterlibatan oknum dalam kasus ini.
Bahkan, ia menjelaskan kronologi dugaan penyelundupan Alsintan tersebut hingga akhirnya dicurigai diperjualbelikan.
“Itu Alsintan diangkut menggunakan mobil dump truk warna kuning. Alsintan berwarna biru, diduga merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian diperuntukkan bagi Kelompok pengelola lahan pertanian di Takalar,” bebernya.
Bantuan itu berasal dari Sulawesi Selatan. “Anehnya, dugaan penyelundupan ini berjalan mulus,” tandasnya.
Dari hasil penelusuran, diketahui bahwa Alsintan tersebut berasal dari lokasi tidak jauh dari area pabrik tebu.
Dalam Polemik ini, santer disebut nama seseorang berinisial A yang berdomisili di Takalar.
“Kerjanya cukup rapi, inisial A,” tambah sumber itu.
Kendati demikian, Sopir yang mengantar Alsintan tersebut sebelumnya belum bersedia menjawab panggilan telepon dari Insertrakyat.com saat dihubungi pada Selasa malam, 4 Maret 2025, pukul 21.56 WITA.
Meski begitu, dalam penelusuran tim insertrakyat.com, ponsel milik sopir terdeteksi berada di wilayah Camba, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Bahkan, Ponsel tersebut juga terdeteksi bergetar dalam genggaman seseorang tepat saat panggilan terhubung, tetapi sopir masih memilih untuk tidak memberikan tanggapan saat pertama kali dihubungi pada Selasa malam.
BACA JUGA: Telisik Fakta Pengiriman Alsintan Asal Takalar Sulsel Ke Konut Sultra, Diperjualbelikan?
Penulis : Tim Insertrakyat.com
Editor : Insetrakyat.com