JAKARTA, INSERTRAKYAT.com Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) memegang peran strategis dalam mencetak tenaga ahli pertanahan dan tata ruang, ungkap  Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan, saat menutup kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Taruna Baru (PKKTB) Prodi Diploma IV Pertanahan 2025, Kamis (11/9/2025).

BACA JUGA :  Menteri ATR/BPN: RDTR Wajib Jika Daerah Ingin Tarik Investor, Tambang Emas Sinjai?

Menurut Ossy, STPN adalah tempat menuntut ilmu sekaligus wadah pembentukan karakter dan kepemimpinan. “Ini adalah panggilan pengabdian kepada bangsa dan negara,” kata Wamen ATR/Waka BPN secara daring.

Ossy mengingatkan, taruna STPN nantinya tidak hanya bertugas membagikan sertipikat tanah, melainkan juga memastikan pelayanan publik dijalankan dengan integritas, profesionalisme, dan keberpihakan kepada rakyat.

BACA JUGA :  Integritas dan Keadilan Masih Ada di Indonesia - Berita Kejaksaan Agung

Wamen ATR/Waka BPN menekankan tiga nilai utama yang wajib dipedomani taruna: integritas, profesionalisme, dan empati.

“Integritas adalah modal utama. Tanpa itu, ilmu bisa disalahgunakan,” tegas Ossy. Profesionalisme, lanjutnya, menjadi kunci agar kepercayaan masyarakat tumbuh. Sedangkan empati diperlukan agar keputusan yang diambil selalu berpihak pada kebenaran dan keadilan.

Ossy menambahkan, insan pertanahan harus memahami teknis, hukum, hingga filosofi pengelolaan agraria. Adanya bekal itu, taruna diharapkan siap menjadi pemimpin masa depan di bidang pertanahan dan tata ruang.

BACA JUGA :  Tomsi Tohir Tebas Polemik 16 Pulau: Tampil Terbuka, di Ruang Publik Merah Putih 

Penulis: Junaedi |Editor: Bahtiar

TERBARU

PILIHAN