Bangunan Tol Semarang; (Foto Kementerian PU PR)

“Pembangunan Tol Semarang–Demak Seksi Kaligawe–Sayung terintegrasi dengan tanggul laut sebagai solusi banjir rob, kini capai progres 44,26 persen. Proyek ini juga dilengkapi sistem pengendali banjir dan kolam retensi untuk lindungi ribuan warga Semarang”

Penulis: Anggyta.

Editor: Isma.


JAKARTA, INSERTRAKYAT.com,--Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR), Dody Hanggodo mengatakan, pembangunan Jalan Tol Semarang–Demak Seksi 1 Kaligawe–Sayung terus dikebut untuk rampung 100% progres.

“Proyek ini sepanjang 10,64 kilometer, telah mencapai progres fisik 44,26 persen per 12 Juni 2025,” ungkap, Dody Hanggodo di Kantor Kementrian PU- PR, pada Selasa, (17/6/2025).

Kementerian PU-PR menggandeng Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk mempercepat penyelesaian infrastruktur strategis nasional tersebut. Bangunan Jalan tol itu dirancang untuk memperlancar konektivitas, dan berfungsi sebagai tanggul laut (Giant Sea Wall), terintegrasi. Fungsinya, kata Dody Hanggodo, melindungi kawasan Semarang dari ancaman rob yang terus berulang, termasuk kawasan industri Terboyo.

BACA JUGA :  Kementerian PU Gelar CreatIFF 2025, Dody Dorong Pembiayaan Infrastruktur Inovatif dan Berkelanjutan

Kehadiran tol terintegrasi tanggul ini menjadi solusi jangka panjang untuk banjir rob, khususnya di Jalur Pantura Semarang–Demak. “Tol ini juga akan mengurangi beban lalu lintas Pantura yang selama ini padat dan rawan macet,” lanjut Menteri Dody.

Pembangunan tol seksi 1 ini dibagi ke dalam tiga paket.

  • Paket 1A digarap konsorsium Hutama Karya (HK) dan Beijing Urban Construction Group (BUCG) dengan progres 65,92 persen.
  • Paket 1B dikerjakan PP–WIKA–CRBC dengan progres 42,97 persen.
  • Paket 1C ditangani Adhi Karya–Sinohydro, saat ini baru 22,77 persen.

Total panjang Jalan Tol Semarang–Demak ialah 26,95 kilometer.
Dibagi dalam dua seksi, yakni:

  • Seksi 1 Kaligawe–Sayung (10,64 km) dibangun di atas laut
  • Seksi 2 Sayung–Demak (16,31 km) di darat, telah beroperasi sejak 25 Februari 2023.
BACA JUGA :  Kementerian PU Siap Sinergikan Rencana Pembangunan Nasional dalam Rakorbangpus Bappenas

Kementerian PUPR juga menyiapkan sistem pengendali banjir untuk memperkuat fungsi tanggul. Salah satu proyek penting ialah Sistem Pengendali Banjir Tenggang–Sringin Tahap 1.

Pekerjaan infrastruktur Sumber Daya Air ini mencakup:

  • 6 unit rumah pompa berkapasitas total 81 m³/detik
  • Tanggul sungai sepanjang 10,53 kilometer

Infrastruktur ini ditargetkan mengurangi risiko banjir seluas 4.429 hektare di tiga kecamatan:

  • Kecamatan Pedurungan
  • Kecamatan Gayamsari
  • Kecamatan Genuk

Diperkirakan, sistem ini akan melindungi 254.546 jiwa atau setara 119.781 kepala keluarga.

Untuk memperkuat perlindungan kawasan dari genangan dan air limpasan, dua kolam retensi dibangun di Seksi 1C:

  1. Kolam Retensi Terboyo
    • Luas: 189 hektare
    • Panjang tanggul: 6,55 km
    • Pompa:
      • 6 unit axial vertical kapasitas 5 m³/detik
      • 2 unit submersible kapasitas 500 liter/detik
  2. Kolam Retensi Sriwulan
    • Luas: 28 hektare
    • Panjang tanggul: 2,10 km
    • Pompa:
      • 4 unit axial vertical kapasitas 5 m³/detik
      • 2 unit submersible kapasitas 500 liter/detik
BACA JUGA :  Kementerian PU Dorong Sistem Sampah Berkelanjutan, Rakyat Sinjai : Lirik Juga Kami Pak Menteri

Biro Komunikasi Publik, Kementerian PUPR dalam keterangan resminya menyebut, Tol Semarang–Demak adalah jalan bebas hambatan. Tol ini juga merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah dalam penanggulangan perubahan iklim, banjir rob, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat pesisir.

Infrastruktur multifungsi, nantinya, dari manfaat proyek ini menjadi salah satu terobosan pembangunan nasional berbasis adaptasi lingkungan yang diharapkan menjadi contoh desain terpadu di wilayah pesisir [lainnya] di Indonesia.