JAKARTA, INSERTRAKYAT.com – Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, didampingi Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), serta Menteri Transmigrasi M. Ifititah Sulaiman Suryanagara, resmi melepas Tim Ekspedisi Patriot di Balai Kartini, Jakarta, Senin (25/8/2025).
Tim ini terdiri dari 2.000 peneliti yang berasal dari kalangan guru besar, sarjana, dan mahasiswa. Mereka dikirim ke 154 kawasan transmigrasi yang membentang dari Sabang, Aceh, hingga Merauke, Papua Selatan.
Para peneliti berasal dari perguruan tinggi ternama seperti ITB, UI, UGM, IPB, ITS, Undip, Unpad, serta 17 universitas daerah, di antaranya Universitas Sulawesi Barat, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Tadulako.
Menurut Viva Yoga, sebelum diberangkatkan, tim ekspedisi menjalani pembekalan selama dua hari. Sejumlah menteri, pejabat negara, hingga tokoh publik menjadi pemateri. “Program ini melibatkan kementerian dan lembaga negara terkait, sehingga para menteri dan kepala lembaga hadir langsung memberi materi,” ujarnya.
Selain dirinya dan Menteri M. Ifititah, hadir pula Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto; Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi; Wamenkes Dante Saksono Harbuwono; Wamen Investasi Todotua Pasaribu; Gubernur Lemhanas TB. Ace Hasan Syadzily; Kepala Badan Pangan Nasional H. Arief Prasetyo Adi; serta mantan Menteri Transmigrasi Eko Putro Sandjojo dan Erman Suparno.
Turut hadir pula environmental content creator Jerhemy Owen dan presenter Shahnaz Haque.
Viva Yoga menegaskan, para peneliti membawa misi melakukan riset dan pemetaan potensi ekonomi demi mendukung Asta Cita di kawasan transmigrasi. Misi itu dijalankan selama empat bulan. “Mereka akan tinggal di kawasan transmigrasi untuk merasakan langsung perjuangan para transmigran,” katanya.
Tantangan pasti akan dihadapi, mulai dari fasilitas sederhana hingga jauh dari keluarga. “Seperti disampaikan Mas AHY, di sana tidak ada AC, tempat tidur terbatas, dan kenyamanan minim. Dari tantangan inilah patriotisme diuji,” ujar Viva Yoga.
Pengalaman tersebut diharapkan memberi pemahaman nyata tentang ketangguhan transmigran yang mampu mengubah lahan kosong menjadi sentra pertumbuhan ekonomi baru. Viva Yoga menyebut program ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan transmigrasi sebagai upaya pengentasan kemiskinan.
Hingga kini, program transmigrasi telah melahirkan 1.567 desa, 466 kecamatan, 116 kabupaten, dan 3 provinsi baru. “Transmigran adalah pahlawan pembangunan. Mereka berhasil mengubah wilayah tak bertuan menjadi pusat ekonomi, pemerintahan, pendidikan, budaya, dan kemajuan lainnya,” tegasnya.
Dalam acara pelepasan itu, Viva Yoga menyampaikan pesan motivasi kepada seluruh peserta ekspedisi. “Selamat bertugas, selamat menunaikan misi. Yakin usaha sampai,” tandasnya.
(Syam/Zam)