JAKARTA, INSERTRAKYAT.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menanggapi ucapan Mahfud MD soal dugaan pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat Whoosh.
Tanggapan KPK ini telah viral sejak Jum’at, (17/10/2025).
KPK siap bergerak, asal ada laporan resmi dan data konkret dari Masyarakat termasuk dari Mahfud.
Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menegaskan, lembaganya tidak bisa menindak hanya berdasar opini publik.
“Kalau Pak Mahfud punya data awal, silakan lapor lewat saluran resmi KPK,” kata Budi di Jakarta.
Mahfud juga bisa langsung mendatangi gedung KPK di Kuningan Jakarta.
Setiap laporan, sebut Budi, akan diverifikasi lebih dulu. Bila memenuhi unsur kuat, penyelidikan segera dimulai.
“Kami bekerja berdasarkan data, bukan persepsi,” tegasnya.
Mahfud sebelumnya menyebut biaya proyek Whoosh di Indonesia mencapai 52 juta dolar AS per kilometer, sedangkan di Tiongkok hanya 17–18 juta dolar AS.
“Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per 1 kilo meter kereta itu, 52 juta U$ [Dollar], tapi di China sendiri, hitungannya 17 – 18 U$ Dollar, naik tiga kali lipat kan, ini yang naikkan siapa, uangnya kemana,” kata Mahfud.
Selisih itu disebutnya mengindikasikan potensi mark up dan perlu diaudit lembaga penegak hukum.
Sementara itu, Jubir KPK menegaskan tidak menutup mata bila laporan disertai bukti valid. Semua laporan masyarakat dijamin rahasia dan diproses profesional.
“Keterlibatan publik penting. KPK tak bisa bekerja sendiri, tapi laporan harus disertai bukti kuat,” ujar sosok diri Jubir KPK paling responsif terhadap awak media se tanah air.
Untuk diketahui, Mahfud menegaskan, kritik yang disampaikan bukan tuduhan, tapi dorongan agar proyek publik transparan.
Sampai berita ini diterbitkan pada Ahad, (19/10/2025), menurut KPK, belum ada laporan resmi terkait dugaan mark up proyek Whoosh dari Mahfud.
Namun KPK menegaskan siap menindak bila data lengkap telah diserahkan. (Lutfi).