SINJAI, INSERTRAKYAT.com — Jaksa Agung RI, Sanitiar Burhanuddin, akhir – akhir ini menjadi pusat perhatian publik. Sabtu, (21/6/2025). Sederet capaian Jaksa Agung pada program Nasional Asta Cita dengan poin pencegahan dan pemberantasan korupsi. Publik menilai, Asta Cita itu dilaksanakan oleh lembaga negara Korps Adhyaksa secara sungguh-sungguh, kini pun menjadi tolok ukur di mata masyarakat luas. Tak terkecuali di Kabupaten Sinjai. Rakyat di sana berharap adanya tim independen dan Investigasi dari Kejaksaan Agung RI untuk mencegah dan membasahi praktik terselubung pada dugaan pengoplosan pasir (dugaan pasir laut dicampur Pasir dari tambang Ilegal) kemudian Diduga digunakan pada proyek raksasa. Hal ini telah banyak diketahui pihak terkait. Namun tak dapat melakukan tindakan secara profesional. Justru informasi ini berupaya dibungkus dengan berbagai macam cara.

BACA JUGA :  BREAKING NEWS: Kejagung Periksa Tiga Saksi Dugaan Suap di PN Jakpus

Masyarakat bersedia memberikan informasi atau data terkait bila mana Kejaksaan Agung membutuhkan hal tersebut. “Kita siap berikan data/informasi dengan berasaskan praduga tak bersalah,” kata rakyat, ingin keterangannya ditanggapi langsung dengan Jaksa Agung RI, Sanitiar Burhanuddin.

Aktivis Mahasiswa bareng Jurnalis Insertrakyat.com saat menemui Pihak Kejaksaan Agung RI (Foto: Narasi.News- Media Partner) pekan lalu. (6/2025).

Perlu diketahui, kata pihak terkait pada pengelolaan proyek tersebut, pasir sesuai spesifikasi teknis harus menggunakan pasir yang didatangkan dari Kabupaten Pinrang. “Pasir dari sana itu yang masuk kelayakan uji teknis,” demikian diungkapkan pihak pengelola proyek saat ditemui Jum’at kemarin, (20/6/2025). Meskipun demikian terdapat dugaan kuat yang diperkuat dengan hasil investigasi terkait dengan dugaan pengoplosan pasir. “Kebenaran harus diungkap oleh pihak berwenang,” kata Masyarakat.

BACA JUGA :  ST BURHANUDIN RESMI BUKA MUSRENBANG KEJAKSAAN AGUNG 2025, BAHAS PAGU 8 TRILIUN RUPIAH

Pihak Pengelolaan Proyek tidak membantah data dan informasi tersebut, namun pihaknya juga tidak membenarkan bahwa proyek tersebut menggunakan pasir oplosan. Mereka menegaskan bahwa pasir yang digunakan sesuai spesifikasi.

(Wartawan).