SUMBA BARAT DAYA, INSERT RAKYAT – Kasus kematian seorang warga bernama Gregorius Bessu pada 5 Juni 2024 di wilayah perbatasan Desa Wee Pangali, Kecamatan Kota Tambolaka, dan Desa Lombu, Kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, hingga kini belum terungkap.

Perkara tersebut pertama kali ditangani oleh Polsek Wewewa Timur, sesuai dengan lokasi kejadian. Namun dalam perjalanan waktu, penyelidikan tidak mengalami perkembangan yang berarti.

BACA JUGA :  UT Medan dan Nias Selatan Resmikan Kerja Sama Peningkatan SDM

Selanjutnya, kasus ini diambil alih oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Sumba Barat Daya, di bawah pimpinan AKP I Ketut Ray Artika, SH. Hingga 13 Juli 2025, pihak kepolisian belum mengumumkan hasil penyelidikan atau menetapkan tersangka.

Pihak keluarga korban menyatakan kecewa terhadap lambannya proses penegakan hukum. Beatriks Dada Ngongo, ibu kandung almarhum Gregorius Bessu, mendesak Polres Sumba Barat Daya agar mengusut tuntas penyebab kematian anaknya.

BACA JUGA :  Warga Kolaka Bantu Polisi Tangkap Begal Asal Makassar Setelah Beraksi di Kendari

Menurut keterangan Beatriks, keluarga hingga saat ini belum memperoleh kejelasan hukum, termasuk kronologi pasti penyebab kematian. Ia meminta kasus ini dibuka secara terang agar dapat diuji melalui proses peradilan.

“Kami menunggu keadilan,” kata Beatriks saat dimintai keterangan oleh wartawan, Minggu, 13 Juli 2025, di Tambolaka.

Kasus kematian Gregorius Bessu tercatat telah berlangsung selama lebih dari satu tahun, tanpa penetapan tersangka dan tanpa kejelasan hasil visum atau laporan forensik yang disampaikan ke publik. ***