ARAB SAUDI, INSERT RAKYAT.COM — Puluhan jemaah haji asal Indonesia dirawat akibat gangguan muskuloskeletal, terutama pada tulang dan sendi. Minggu, (1/6/2025).

Sebelumnya, Data Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) mencatat, dari 617 jemaah yang dirawat inap di rumah sakit Arab Saudi per 29 Mei, sebanyak 25 orang mengalami fraktur, dislokasi, hingga fraktur dislokasi pada tangan dan kaki.

Menurut dr. Yudha Mathan Sakti, Penanggung Jawab Tim Visitasi Kesehatan Haji, sebagian besar kasus terjadi pada jemaah lanjut usia (lansia) yang memiliki risiko jatuh tinggi akibat kondisi tubuh yang lemah, osteoporosis, serta penyakit penyerta lainnya.

BACA JUGA :  Polres Aceh Selatan Anjangsana dan Salurkan Bansos ke Purnawirawan Polri Sambut HUT Bhayangkara ke-79

“Kebanyakan jatuh saat turun dari bus, tawaf, sai, atau terpeleset di kamar mandi,” kata dr. Yudha dikutip keterangan tertulis yang diterima Insertrakyat.com di Jakarta Selatan, Sabtu malam. Yudha juga disebut telah memantau pasien di RS King Faisal dan sejumlah rumah sakit lain di Makkah.

Selain cedera berat, banyak jemaah mengeluh nyeri sendi dan pembengkakan kaki akibat kelelahan dan aktivitas fisik tinggi seperti berjalan jauh dan melakukan umrah berulang. Tim kesehatan juga mendapati jemaah yang menggunakan alas kaki tidak sesuai, memperparah risiko cedera.

BACA JUGA :  Polda Aceh Imbau Masyarakat tidak Takut Laporkan Aksi Premanisme, Call Center 110 Siap 24 Jam

Penyebab umum gangguan tulang dan sendi antara lain:

  • Kepadatan jemaah di area ibadah
  • Riwayat penyakit sendi atau osteoporosis
  • Kelelahan fisik akibat ibadah panjang dan cuaca ekstrem
  • Permukaan licin atau tidak rata
  • Alas kaki yang tidak nyaman atau licin

Bagi jemaah yang mengalami nyeri ringan, dr. Yudha menyarankan pengompresan dingin, istirahat, serta segera melapor ke petugas kesehatan.

Sementara itu, dr. Ghulam Iskandarsyah, Sp.An, yang turut memantau kondisi pasien di RS Saudi National Hospital, mengimbau jemaah muda untuk membantu lansia selama pelaksanaan ibadah.

BACA JUGA :  Hukum Bukan Alat Balas Dendam, Membaca Paradigma Baru

“Jemaah muda harus bersabar dan mendahulukan lansia saat turun dari bus atau beraktivitas di area padat,” ujarnya.

Kementerian Kesehatan terus mengimbau agar jemaah menjaga kebugaran dan saling menjaga satu sama lain. Hingga 29 Mei, lebih dari 189.000 jemaah reguler dan 15.000 jemaah khusus asal Indonesia telah tiba di Tanah Suci.


Penulis : Lutfi

Editor: Bahtiar.