JAKARTA, INSERTRAKYAT.COM – Pusat Pelayanan Publik BSKDN Kemendagri mengulas data melalui Dashboard, khusus Provinsi Aceh mencatat perkembangan signifikan dalam program SPPG Tahun Anggaran 2025. Hingga data terakhir Sabtu, 25 Oktober 2025, pukul 16:00 WIB, terdapat 48 investor yang terlibat di 166 lokasi, dengan total penerima manfaat 34.330 orang.
Distribusi lokasi dan investor per kabupaten/kota tercatat sebagai berikut:
| No | Kabupaten/Kota | Lokasi | Investor |
|---|---|---|---|
| 1 | Aceh Utara | 37 | 17 |
| 2 | Aceh Timur | 28 | 7 |
| 3 | Aceh Singkil | 18 | 2 |
| 4 | Bener Meriah | 14 | 0 |
| 5 | Aceh Tengah | 12 | 1 |
| 6 | Subulussalam | 11 | 0 |
| 7 | Nagan Raya | 8 | 1 |
| 8 | Aceh Jaya | 7 | 3 |
| 9 | Aceh Barat | 6 | 3 |
| 10 | Simeulue | 5 | 0 |
| 11 | Gayo Lues | 5 | 3 |
| 12 | Aceh Besar | 5 | 5 |
| 13 | Pidie | 3 | 3 |
| 14 | Aceh Selatan | 3 | 0 |
Data menunjukkan Aceh Utara menjadi kabupaten dengan investor terbanyak (17 investor) dan lokasi terbanyak (37 lokasi), sementara beberapa kabupaten seperti Bener Meriah, Subulussalam, Simeulue, dan Aceh Selatan belum memiliki investor. Program ini bertujuan mempercepat distribusi SPPG, mendukung investasi lokal, dan memperluas manfaat ekonomi bagi masyarakat Aceh.
Sebelumnya, Kemendagri melalui BSKDN juga melakukan kegiatan penguatan digitalisasi tata kelola pemerintahan. Pada 23 Oktober 2025, BSKDN menggelar Focus Group Discussion SPBE dan Dashboard Data Terintegrasi sebagai bagian pengembangan BSKDN Satu Data, untuk membangun sistem pemerintahan yang efisien, terintegrasi, dan berbasis data.
Kepala BSKDN, Yusharto Huntoyungo, menekankan bahwa transformasi digital bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan mendasar bagi birokrasi modern. Penyusunan Peta Jalan SPBE dan pengembangan Dashboard Data Terintegrasi menjadi langkah strategis untuk memperkuat pengambilan keputusan berbasis bukti dan analisis data yang akurat.
Kegiatan FGD juga menghadirkan narasumber dari akademisi dan internal Kemendagri, termasuk:
Rudiarto Sumarwono, Dosen Pascasarjana FIA Universitas Indonesia, memaparkan transformasi e-Government menuju Smart Governance berbasis AI.
Gunawan Pria Utama, Pusat Kajian Analisis Data Universitas Budi Luhur, membahas arsitektur SPBE dan dashboard terintegrasi.
Boby Yonan Rhamadian, Kepala Bagian Program dan Umum Pusat Data dan Sistem Informasi Kemendagri, memaparkan integrasi antarunit kerja SPBE Kemendagri.
BACA JUGA: Bahas Dashboard, SKDN Kemendagri Tingkatkan Tata Kelola Digital Melalui FGD SPBE
Sumber Data: Kepala Pusat Strategi Kebijakan Kewilayahan Kependudukan dan Pelayanan Publik BSKDN Kemendagri, TR Fahsul Falah Jakarta, 26 Oktober 2025.
Penulis: Agy
Editor : Zamroni













































