Sinergi dua lembaga besar, Kolaborasi strategis BNN dan Kowani membangun Indonesia sehat, cerdas, dan bersih narkoba dari akar keluarga.
JAKARTA, INSERTRAKYAT.COM— Dalam semangat memperingati Hari Kartini, Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) dan Kongres Wanita Indonesia (Kowani) meneguhkan langkah bersama dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba melalui pendekatan berbasis keluarga. Kesepakatan ini dikukuhkan lewat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang berlangsung di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (16/4).
Strategi pencegahan tak cukup hanya pada pendekatan hukum semata, melainkan juga perlu membangun benteng sosial di lingkungan terkecil “keluarga/Family“. Di sinilah peran perempuan menjadi senyatanya.
“Perempuan adalah benteng moral pertama bangsa. Kolaborasi ini mendukung cita-cita Presiden RI dan Indonesia Emas 2045 melalui pembinaan keluarga serta penguatan sumber daya manusia yang unggul,” kata Kepala BNN RI, Marthinus Hukom.
Penandatanganan MoU tersebut bukan hanya simbolis, tapi bagian dari langkah aktif, terukur dan sistematis. BNN dan Kowani berkomitmen menjangkau lapisan masyarakat, memperkuat edukasi, pelatihan kader, layanan konseling, hingga aktivasi call center pendampingan korban penyalahgunaan narkoba.
Ketua Umum Kowani, Nanik Hadi Tjahyanto, menyebut kerja sama ini sebagai langkah strategis, apalagi digelar menjelang Hari Kartini. Dalam pidatonya, ia menyampaikan bahwa, pemberdayaan perempuan agar menjadi subjek aktif dalam pembangunan bangsa.
“Kami ingin mewujudkan Asta Cita ke-7: Indonesia Bersih Narkoba. Perempuan jangan dibiarkan berjalan tanpa arah. Gerakan Seribu Profesi Perempuan akan menjadi jalan terang menuju kemandirian, harapan, dan pencerahan sosial,” ujar Nanik.
Rangkaian kegiatan kolaboratif Kowani dengan BNN dan KemenPPPA rencananya akan diluncurkan pada 21 April 2025. Program ini menjadi bukti bahwa perempuan tidak sekadar menjadi objek kebijakan, melainkan aktor utama perubahan.
Program yang dibangun BNN tak hanya berfokus pada penindakan, namun mengedepankan pendekatan humanis, memberikan layanan konseling dan rehabilitasi, serta membangun komunitas perempuan sebagai agen perubahan sosial.
Kerja sama ini menjadi bagian dari strategi nasional membangun ketahanan keluarga, lingkungan sehat, dan masyarakat yang sadar bahaya narkoba. Sinergi dua lembaga ini menjadi model kolaborasi yang inklusif, dan berkelanjutan.
Dengan ditandatanganinya nota kesepahaman ini, BNN dan Kowani mengirim pesan kuat kepada publik: bahwa pemberantasan narkoba bukan hanya tugas aparat, tetapi tanggung jawab seluruh elemen bangsa, dimulai dari keluarga dan komunitas perempuan.
- Asta Cita ke-7
- Edukasi anti narkoba
- Gerakan Seribu Profesi Perempuan
- Hari Kartini 2025
- Indonesia bersih narkoba
- Indonesia Emas 2045
- Inklusi dan keberlanjutan sosial
- Kemandirian perempuan Indonesia
- Ketahanan keluarga Indonesia
- Kolaborasi dua lembaga besar
- Komunitas sadar narkoba
- Layanan konseling keluarga
- MoU BNN dan Kowani
- Pelatihan kader perempuan
- Pencegahan narkoba berbasis keluarga
- Pendampingan korban narkoba
- Pendekatan humanis BNN
- Perempuan sebagai agen perubahan
- Perempuan subjek pembangunan
- Sinergi BNN dan Kowani