Keterangan foto: Kepala BNN RI menyerahkan piagam penghargaan kepada Dirjen Bea Cukai di Jakarta Timur. (Mft/Insertrakyat.com).
JAKARTA, INSERTRAKYAT.com –
Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) memberikan penghargaan kepada jajaran Bea dan Cukai.
Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu seberat dua ton.
Barang bukti tersebut diungkap dari Kapal Sea Dragon Tarawa di perairan Tanjung Balai Karimun, Riau.
Pengungkapan dilakukan beberapa pekan lalu dan jadi yang terbesar sepanjang sejarah narkotika Indonesia. Barang buktinya sudah dimusnahkan beberapa hari lalu.
Piagam penghargaan diserahkan langsung oleh Kepala BNN RI, Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si.
Acara berlangsung di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta Timur, Senin (16/6/2025).
Tiga pejabat Bea dan Cukai yang menerima penghargaan adalah Letjen TNI (Purn) Djaka Budhi Utama, Direktur Jenderal Bea dan Cukai. Rizal, S.H, Direktur Penindakan dan Penyidikan. Dan, Drs. R. Syarif Hidayat, M.Sc, Direktur Interdiksi Narkotika.
Orang nomor satu di BNN RI, Marthinus menyampaikan apresiasinya atas kerja sama yang erat dalam operasi pengungkapan barang haram tersebut.
Ia menyebut, capaian tersebut merupakan keberhasilan kerja lintas sektor dalam menjaga wilayah perairan.
Menurutnya, penyelundupan narkotika kini banyak terjadi di jalur laut yang sulit dijangkau.
Karenanya, kerja sama Bea Cukai dan BNN jadi penting dalam pengawasan dan penindakan wilayah perbatasan.
“Kelanjutan kerja sama, utamanya di sepuluh wilayah pengawasan prioritas,” kata kepala BNN. Dirinya lalu merinci Wilayah dimaksud, meliputi,
- Aceh
- Sumatera Utara
- Kepulauan Riau
- Riau
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Pesisir barat Sulawesi
“Kesepuluh wilayah itu telah masuk peta rawan peredaran narkotika yang ditetapkan bersama,” imbuh Marthinus.
Pengawasan laut, pelabuhan, serta logistik lintas batas kini menjadi sorotan lintas lembaga Negara dan Masyarakat.
“Kolaborasi BNN dan Bea Cukai akan diperluas ke berbagai titik yang rawan dan belum terjangkau sistem,” tuntas bunyi keterangan resmi Humas BNN RI yang diterima Insertrakyat.com, sesaat lalu.
