BULUKUMBA, — Sebuah bendera Merah Putih terlihat robek dan lusuh saat berkibar di depan Puskesmas Tanete, Jalan Kemakmuran, Kelurahan Tanete, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Peristiwa ini terekam dalam video berdurasi 29 detik yang didokumentasikan langsung oleh tim Insertrakyat.com. Sabtu sore, (17/5/2025).
Manajemen Puskesmas saat dikonfirmasi menyebutkan bahwa pihaknya lupa melakukan pergantian bendera. “Saya lupa ganti tadi, In syaa Allah akan segera diganti,” kata Hj. Ila, Kepala Tata Usaha Puskesmas Tanete, saat dikonfirmasi.
Bendera dalam kondisi rusak adalah pelanggaran. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 secara tegas melarang pengibaran bendera dalam keadaan kusam, sobek, atau luntur. Pasal 66 dan 67 memberi ancaman pidana dan denda bagi pelanggar.
Sementara itu, Ketua Umum Gerakan Intelektual Satu Komando (GISK) Andi Riyal mengutarakan bahwa, Bendera Merah Putih bukan kain biasa. Bendera lambang negara itu adalah simbol perjuangan, kehormatan negara, dan saksi sejarah berdirinya republik ini. “Sikap abai terhadap bendera nasional adalah bentuk kelalaian yang menyentuh batas etika dan hukum,” tegasnya.
Riyal menilai pengibaran bendera tersebut sangat memantul kesadaran nasionalisme di tingkat birokrasi pelayanan publik. “Bendera negara bukan pajangan. Marwah Bendera Merah Putih harus dijaga, dihormati, dan dirawat sebagai lambang persatuan,” ujarnya.
Riyal meminta agar Pemkab Bulukumba melalui Kesbangpol dan Instansi Vertikal, agar kedepannya melakukan sosialisasi tentang simbol – simbol negara. Ia berharap agar sosialisasi dapat melibatkan masyarakat dan dilaksanakan di Kantor pemerintahan dan Swasta. Ia juga mendesak Bupati Bulukumba mengeluarkan surat edaran tentang penertiban simbol negara.
“Semoga Bupati Bulukumba peka, supaya kejadian seperti di Puskesmas Tanete ini tidak terulang di lokasi lainnya (di Bulukumba),” pungkasnya. (Tim).
