JAKARTA, INSERTRAKYAT.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar pelatihan dan uji kompetensi teknis penyelidik dan penyidik.

Kegiatan ini bertempat di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi (ACLC), Jakarta.

Dimulai sejak 8 September dengan rencana selesai pada 19 September 2025.

Juru bicara KPK Budi Prasetyo menyebut bahwa, kegiatan ini diikuti puluhan peserta.

“Sejak dibuka pada Senin, terdapat sebanyak 36 peserta. Baik dari Kedeputian Penindakan, serta menghadirkan sejumlah pemangku kepentingan,” kata Budi kepada Insertrakyat.com, hari ini.

Wakil Ketua KPK Ibnu Basuki Widodo menegaskan bahwa penguatan kapasitas SDM mutlak dilakukan di tengah tantangan penindakan yang kian kompleks.

BACA JUGA :  Mendagri Dorong Pemda Lakukan Analisis dan Simulasi Untuk Percepatan Pengangkatan CASN

Dia menyebut sejak berdiri, KPK telah menangani lebih dari 1.700 perkara korupsi. Untuk itu peningkatan kapasitas perlu dilakukan.

“Kapasitas penyidik dan penyelidik harus terus ditingkatkan agar penindakan profesional, tepat sasaran, dan memberi efek jera,”ujar Ibnu.

Tercatat, sejak 2004 KPK telah menangani 1.709 perkara.

Pada semester I 2025, lembaga ini melakukan lima kali operasi tangkap tangan (OTT) dengan puluhan penetapan dan penahanan tersangka.

BACA JUGA :  Ada Apa di Sinjai?

Kendati demikian, pelatihan dirancang untuk memperdalam aspek hukum tindak pidana korupsi, KUHAP, dan UU Tipikor.

Peserta juga mempelajari modus, tipologi, teknik intelijen, hingga simulasi penanganan kasus agar pemahaman teknis dapat diaplikasikan di lapangan.

“Integritas adalah kompas utama penegakan hukum. Kecakapan tanpa integritas bisa menyesatkan, sementara integritas tanpa kecakapan tidak efektif,” demikian Ibnu menegaskan.

Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto mengatakan profesionalisme penindakan tak hanya soal pasal dan prosedur, namun juga keseimbangan, ketegasan, dan empati saat bertugas.

BACA JUGA :  Ditjen Hubdat Genjot Capaian Program Nasional - ZODOL

Sementara itu, Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana menyebut pelatihan ini untuk memperkuat strategi penindakan.

“SDM yang mumpuni akan membuat pemberantasan korupsi lebih tajam, tepat sasaran, dan efektif,” tandasnya.

Selain Sekjen KPK Cahya Harefa, Plt Deputi Penindakan Asep Guntur Rahayu, kegiatan ini juga dihadiri Direktur Pendidikan dan Pelatihan Anti korupsi Yonathan Demme Tangdilintin.

Hadir pula Direktur Penyelidikan Tessa Mahardika, serta Kepala Biro SDM Zuraida Retno Pamungkas.


Penulis: Lutfi |Editor:  Zamroni

TERBARU

PILIHAN