INSERTRAKYAT.COM, SINJAI, – Masyarakat Kabupaten Sinjai merespons kebijakan kenaikan pajak PBB-P2 yang dinilai mendadak dan memberatkan. Idealnya, setiap kebijakan fiskal berbasis transparansi, efektif, dan adil, dengan sosialisasi memadai sebelum diterapkan.

Pajak yang bersumber dari keringat rakyat dikelola pemerintah dan kemudian dikembalikan kepada rakyat dalam bentuk program pelayanan publik, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur jalan, dan fasilitas umum lainnya. Namun, kenaikan pajak di Sinjai dinilai menabrak prinsip tersebut.

Informasi yang dihimpun, pemerintah daerah diduga menaikkan tarif pajak hingga 100 persen. Kenaikan ini memicu reaksi keras masyarakat. Pemuda dan mahasiswa kabarnya akan menggelar aksi demonstrasi di sejumlah titik, termasuk di Kantor DPRD Sinjai, Kelurahan Alehanuae, Kecamatan Sinjai Utara, Senin (1/9/2025) sore.

“Iya, benar, kak, Demo rencana sebentar sore, ada tiga lokasi, juga di DPR ” kata salah seorang sumber dari kalangan pemuda, sesaat lalu.

“Aliansi Akar Rumput dan Aliansi Mahasiswa yang akan menyuarakan aspirasi masyarakat. Jenlap, kak, Fauzan,” tandasnya.

Sebelumnya, Masyarakat menilai kenaikan pajak dilakukan tanpa sosialisasi yang memadai. Kondisi ini menimbulkan rasa terzolimi dan kebingungan publik.

Sampai saat ini, Pemerintah daerah belum memberikan penjelasan komprehensif terkait kenaikan pajak tersebut. (*/S).

TERBARU

PILIHAN