INSERTRAKYAT.COM, Lampung Selatan Informasi Hoaks kian gila – gilaan di Indonesia, terkait beras oplosan.  Hoaks itu menyebar luas di masyarakat, menimbulkan keresahan dan trauma, bahkan sempat menjadi sorotan publik secara nasional.

Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan langsung merespons dengan melakukan monitoring ke sejumlah titik pedagang beras di wilayah Kalianda, Selasa (15/7/2025). Hasilnya, tidak ditemukan praktik pengoplosan beras.

Pemantauan dilakukan di empat titik strategis, termasuk Pasar Inpres Kalianda. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Lampung Selatan, Eka Riantinawati, memastikan bahwa seluruh pedagang menjual beras sesuai jenis dan kualitas masing-masing.

BACA JUGA :  HUT ke-34 Desa Banjarsari, Wabup Syaiful Hadiri Istigasah dan Ajak Warga Perkuat Gotong Royong

“Beras premium dijual sebagai premium, begitu juga dengan beras medium. Tidak ditemukan praktik oplosan,” ungkap Eka kepada Insertrakyat.com sesaat setelah meninjau lokasi pasar.

Dijelaskan pula, harga beras premium di Pasar Kalianda masih sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp14.900 per kilogram. Sementara itu, beras medium dijual Rp12.500 per kilogram. Meski sempat mengalami kenaikan, harga dinilai masih terkendali.

BACA JUGA :  HUT ke-34 Desa Banjarsari, Wabup Syaiful Hadiri Istigasah dan Ajak Warga Perkuat Gotong Royong

Masyarakat diimbau untuk lebih cermat dalam memilih beras. Bila ditemukan indikasi pengoplosan atau harga tidak sebanding dengan kualitas, diharapkan segera melapor ke petugas pasar, UPT Pasar, atau instansi terkait di Pemkab.

Sebagai langkah stabilisasi, Pemkab Lampung Selatan menyiapkan penyaluran bantuan beras dari program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dikelola Bulog. Bantuan tersebut akan menyasar 106.415 Kepala Keluarga penerima manfaat.

BACA JUGA :  HUT ke-34 Desa Banjarsari, Wabup Syaiful Hadiri Istigasah dan Ajak Warga Perkuat Gotong Royong

Distribusi bantuan direncanakan berlangsung dalam waktu dekat. Upaya ini diharapkan dapat menekan gejolak harga sekaligus memastikan ketersediaan beras layak konsumsi bagi seluruh masyarakat Lampung Selatan.

Melalui aksi cepat dan pengawasan langsung di lapangan, Pemkab Lampung Selatan menunjukkan komitmen untuk menjaga stabilitas pangan, meredam keresahan warga, dan menangkal hoaks yang berpotensi merusak kepercayaan publik terhadap pasar lokal.


(Nazaruddin/InsertRakyat.com).

TERBARU

PILIHAN