SINJAI, INSERTRAKYAT.com — Segenap Rakyat Indonesia sudah barang tentu, memberikan dukungan penuh kepada pemerintahan, baik di tingkat daerah dan Nasional.
Bentuk dukungan Masyarakat terhadap pemerintah tampaknya tidak terlepas dari esensi informasi yang bersifat vitamin bagi Pejabat Publik.
Masyarakat bahkan membocorkan soal utama pada bagian terkecil dari besarnya harapan mereka, agar Kabinet Merah Putih menyadari bahwa ada Pekerjaan Rumah (PR) Besar di Sinjai.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Bermodal hak dan kewajiban yang tertuang pada Sila ke Lima Pancasila, masyarakat memberanikan diri bersuara dengan nada dingin.
Mereka mengatakan, selain sektor Perikanan dan Kelautan , Wisata seperti di Pulau Sembilan, dan Daratan rendah dan tinggi, juga memiliki potensi besar.
Hanya saja, potensi itu, kini terkendala dari berbagai faktor. Mereka pu bertanya; “Bagaimana dengan Infrastruktur Jalan di Sinjai?,” tulis Rakyat dari Desa Terasa Kecamatan Sinjai Barat.
“Bagaimana dengan Irigasi Kalamisu, tiga tahun terakhir tidak dapat memenuhi kebutuhan air persawahan masyarakat, dua kecamatan yakni Kecamatan Sinjai Tengah dan Sinjai Timur?,” masih kata Rakyat saat ditemui di Sinjai Timur, seperti dikutip hari ini.
“Implementasi program Infrastruktur Jalan Daerah (IJD) kabarnya telah dibahas di Kementerian. Adakah percikan perhatian yang kemudian untuk Sinjai?,” sambung Rakyat.
Sebelumnya, Presiden Ir. H Joko Widodo menutup Kepemimpinannya dengan ditandai kunjungan ke Bumi Panrita Kitta sebutan Daerah Kabupaten Sinjai pada 2024 lalu.
Kendati demikian, kata rakyat, apakah keliru jika mereka berharap, Presiden Prabowo Subianto melalui Asta Cita, di tahun 2025 Sinjai mendapatkan perhatian lebih apik.
Berbagai persoalan di Sinjai sepenuhnya tidak dapat diselesaikan tanpa campur tangan Tuhan dan Pemerintah Pusat. Seperti RT – RW, Penataan Kota dan Tapal Batas Wilayah, Infrastruktur Jalan dan Jaringan Irigasi Kalamisu.
Berkaca pada realita percepatan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam menyongsong Indonesia Emas. [Kabar gembira]. Kabinet Merah Putih terus berupaya mengejar target capaian pada program ketahanan pangan nasional dan pengendalian Inflasi daerah termasuk Kabupaten Sinjai.
Upaya Kementerian ini disambut dengan baik dan dilaksanakan Pemerintah Daerah (Pemda) dan segenap Institusi publik di Sinjai melalui virtual.
TIGA MENTERI MULAI MENGERJAKAN PR – ASTA CITA DI SINJAI
Sebelumnya, tiga Menteri Kabinet Merah Putih ialah Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman (AAS) dan Menteri Pekerjaan Umum PU – PR Dody Hanggodo menggelar Rapat Kordinasi (Rakor) Percepatan Swasembada Pangan dalam menghadapi musim kemarau 2025, secara virtual, pada Selasa, (3/6/2025). Tidak ada undangan kepada Insan Pers?.
Para pejabat publik yang berkantor di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan mengikuti Rakor Virtual di Aula Markas Kodim 1424 Sinjai, Jln. Jenderal Sudirman, Kelurahan Biringere, Kecamatan Sinjai Utara, Kota Bersatu.
Selain orang nomor satu di Mapolres Sinjai, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Herry Azhar dan Ketua Komisi II DPRD Sinjai Andi Ridwan Darul Aqzah Pahlevi Asapa.
Kegiatan yang sudah lama dinanti oleh Rakyat, ini juga dihadiri Kadis Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHP), H.Kamaruddin, Dandim 1424 Sinjai Letkol Arm. Dian Akhmad Arifandi, Ketua Pengadilan Negeri Sinjai Anthonie S. Mona, dan perwakilan dari Kejari Sinjai serta unsur terkait.
Berdasarkan (dikutip) Insertrakyat.com dari Kantor Kominfo Sinjai melalui website sinjaikab.go.id, hari Rabu (4/6/2024) siang.
Tiga Menteri Kabinet Merah Putih tersebut telah memaparkan masing – masing poin penting mencakup ketersediaan pasokan pangan serta pengendalian Inflasi.
Kepala Dinas TPHP Sinjai, H. Kamaruddin, menyatakan bahwa rakor ini difokuskan untuk memperkuat koordinasi antar wilayah dan mendorong inovasi guna mengatasi persoalan pangan menjelang musim kemarau.
Senada, Dandim 1424 Sinjai, Letkol Arm. Dian Akhmad Arifandi, menegaskan bahwa TNI mendukung penuh upaya ketahanan pangan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Ia mengatakan seluruh elemen Kodim 1425 Sinjai dilibatkan.
“Babinsa dan Dandim kami libatkan, dan kami terus berkoordinasi dengan Dinas TPHP dalam menjalankan program nasional ini,”tuntasnya.
Rakor tiga Menteri itu bertujuan untuk mengantisipasi dampak musim kemarau pada produksi pangan dan memastikan ketersediaan pasokan.
PERKIMTAN DIABAIKAN PERMINTAAN DATA DI DESA
Meskipun di berbagai daerah termasuk Kabupaten Sinjai sinkronisasi data terus digaungkan dalam kategori berhasil.
Tak hanya di link pangan, namun juga di lingkup Dinas PU – PR Sinjai kini menjadi perhatian publik terkait singkronisasi data.
Namun, realita yang terjadi di Kabupaten Sinjai, sebagaimana pada Dinas Perkimtan Sinjai.
Di Sana [dinas], Sinkronisasi data sedang diupayakan dengan sumber data akurat dari satu kelurahan/desa hingga 67 desa.
Berdasarkan informasi dari Kantor Perkimtan Sinjai. Hingga memasuki sebanyak 40% desa yang telah memberikan data untuk sinkronisasi. Sisanya 60% belum diketahui kapan rampung.
Kadis Perkimtan Sinjai, Andi Syarifuddin saat dikonfirmasi Insertrakyat.com membenarkan upaya Pemda Sinjai melalui Dinas Perkimtan untuk sinkronisasi data tersebut.
Tujuannya, agar program bedah rumah “Aladin Sadap” dan sejumlah program prioritas, dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar.
Ketika ditanya lebih lanjut terkait dengan capaian data 40% masih sangat nihil.
Andi Syarifuddin menjawab dengan sedikit memoles. Ia menegaskan bahwa capaian sudah di atas 40%. Namun jumlah pasti ia belum merinci.
“Sudah tercapai diatas 40 %. Sisa kurang lebih 50%,” imbuhnya saat ditemui Imsertrakyat.com, Selasa, (3/6/2025) kemarin.
Terkait dengan kendala yang dihadapi dalam pendataan, Andi Syarifuddin mengatakan bahwa hal tersebut adalah sebuah capaian yang sifatnya sementara tertunda. Ia pun mendefinisikan kegagalan nya merampungkan data sebagai penyemangat bagi pemerintah desa agar lebih serius membuka akses data.
“Kendala di desa. Di situ kendalanya,” tuturnya. Ia menambahkan.”Kami upayakan data rampung dan sinkronisasi final dalam waktu dekat. Ini juga sekaligus harapan kami,” kunci Andi Syarifuddin sore hari.
Di tempat terpisah, Kepala Desa Tongke – Tongke, Sirajuddin melalui Sekertaris Desa (Sekdes) Tongke – Tongke, Akbar saat berbicara dengan Insertrakyat.com di Sinjai. Ia mengatakan, bahwa benar ada kegiatan tersebut [permintaan data/Pendataan] dari Pemda Sinjai. “Iye, benar ada (iya,-red),” singkatnya.
Masing – masing satu kata “Sinjai” dan “EHAEO” . Kabupaten Sinjai demikianlah nama daerah otonomi yang memiliki potensi besar dengan tiga dimensi, Pesisir -Laut, dataran dan gabungan pegunungan di sejumlah Kecamatan, seperti Sinjai Borong, Tengah dan Barat.
Masih banyak Infrastruktur jalan belum tersentuh perbaikan. Jalan tersebut berstatus kewenangan Daerah dan Pusat, melalui kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU – PR).
Data usulan Program Nasional melalui Inpres Jalan Daerah (IJD), jauh sebelumnya telah dilakukan oleh Pemda Sinjai, 2024.
Terkait dengan IJD tersebut, pada Mei 2025 InsertRakyat.com telah melakukan Konfirmasi kepada sejumlah kementerian termasuk Kementerian PU PR di Jakarta.
Melalui sambungan daring dan surat yang ditujukan kepada Individu yang yang dianggap memiliki tanggung jawab untuk memberikan tanggapan dan jawaban kepada Rakyat.
Bahkan menjawab dengan realisasi atas tindak lanjut dari program yang telah dimohonkan oleh Pemda Sinjai ke Kementerian PU – PR tersebut.
Terkini, hasil Konfirmasi melalui sambungan daring SERTRAKYAT.com, Rabu, (4/6/2025) Internal kementerian menjawab dengan tegas.
Bahwa pemerintah selalu memberikan tanggapan dan jawaban kepada Masyarakat.
Tak hanya untuk satu Daerah [Khusus], Kementrian telah merancang dan akan membahas lebih lanjut secara keseluruhan IJD tersebut, dan itu adalah bagian dari tanggung jawab pemerintah dalam menjawab pertanyaan publik dan Masyarakat.
Sebelumnya, seorang sumber dari Kementerian PU PR, mengatakan kepada InsertRakyat.com, (12/4/2025).
Hal tersebut sebaiknya dikonsultasikan melalui Konfirmasi kepada Humas Bina Marga.
Dirinya tidak dapat menerima gambaran terkait respon Kementrian PU terkait dengan IJD untuk Kabupaten Sinjai.
“Coba ke mas Rico humas Bina Marga ya mas,”imbuhnya.
Humas panggilan akrabnya adalah Rico.
Meskipun sudah dihubungi INSERTRAKYAT.com, tepat 12 April 2024. “Sayang sekali” Rico berhalangan menanggapi.
Namun, ada kabar gembira diterima pukul 14.47 WITA, Rabu Sore, (4/6/2025).
Insertrakyat.com mendapatkan informasi jawaban secara visual, terkait dengan program IJD tersebut. Namun sumber menyebutkan bahwa ada hal yang belum berbentuk bahan konsumsi publik. Karena data sementara diperkuat.
“Setidaknya kami sudah berupaya memberikan tanggapan kepada masyarakat. Dan kami jawab langsung yah, pak (S), mari sama – sama saling memberi dukungan untuk semua program Asta Cita Presiden Prabowo,”ungkapnya.

Diterima tanggapan konfirmasi dari tempat terpisah, tak berselang lama, dari Tiar, sosok diri yang sedang mengemban amanah rakyat di Kantor. Ia lalu menjawab pertanyaan konfirmasi.
Menurutnya, IJD tidak hentinya di bahas dengan matang.
“Pemerintah berkomitmen bekerja demi Masyarakat. Pak Presiden Prabowo Subianto seperti itu juga arahannya kepada kami,” ujar Tiar nama akrab itu dipanggil oleh Insertrakyat.com.
Tiar sendiri Ia juga tercatat telah ditantang oleh Masyarakat di Desa Talle terkait tantangan memajukan UMKM dan Sektor Pertanian. Namun ia di Jakarta dan belum menjawab tantangan tersebut.
Kendati demikian, terkait IJD. Dirinya berjanji akan memberikan tanggapan konfirmasi lebih lanjut setelah pihaknya bertemu langsung dengan Menteri Dody Hanggodo di Kantor Kementrian PU – PR demikian pula di Kantornya di Jakarta.
SERAPAN GABAH DI BOLUG SINJAI
Untuk performa serapan pada Bulog di Sinjai. Kepala Kepala Gudang Bulog pada Perum Bulog Cabang bulukumba di Gudang Bulog Kabupaten Sinjai mengatakan telah mencatat serapan sebanyak 5,838,004 kilogram gabah kering panen (GKP) dari petani lokal sampai dengan akhir Mei 2025.
“Serapan itu untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di wilayah Sulawesi Selatan,”kata Adriansyah saat ditemui Wartawan, Selasa (3/6/2025) di Sinjai.
AAS : SWASEMBADA BERAS TEREALISASI LEBIH CEPAT DARI TARGET PRESIDEN RI.
Manakala berbicara tentang Kedaulatan pangan nasional di Indonesia, pasca era Syahrul Yasin Limpo, pemerintah melalui Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, [Beliau AAS] bersama jajaran Kementan RI, telah melakukan berbagai upaya penguatan menunju dan Meraih Swasembada Pangan.
ASS melalui dengan pembenahan sistem dan ekosistem bertajuk sinergitas antar Kementerian, TNI dan Polri, Adhyaksa melalui Kejaksaan Agung RI, serta semua Instansi yang membidangi berbagai aspek penting, termasuk swasta; dan yang paling istimewa adalah dukungan rakyat yang membaca berita, termasuk rakyat inisial AL, yang diterima pernyataan nya dari Kecamatan Tellu Limpoe, Rabu.
Ia dengan jelas mengatakan kapan Pak Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berkunjung ke Sinjai.
Berdasarkan pres rilis BPMI Setpres yang diterima INSERTRAKYAT.com, pada Rabu, (4/6/2025). Dijelaskan bahwa, Mentan Amran Sulaiman baru saja melesatkan capaian atas keberhasilan pada program ketahanan Pangan Nasional. Capaian itu telah dilaporkan ke Presiden Prabowo Subianto.

Sebelumnya, Mentan RI, Andi Amran Sulaiman (AAS) dalam laporan Swasembada beras terealisasi lebih cepat dari target Presiden RI.
AAS menyebut bahwa dukungan anggaran dari Kementerian Keuangan ditargetkan menghasilkan NTP sebesar 110. Sementara pada bulan Mei, menurutnya NTP naik menjadi 121.
Mentan Amran menyampaikan optimisme terhadap ketahanan pangan nasional khususnya dalam upaya mewujudkan swasembada beras tanpa impor pada tahun ini. Hal tersebut disampaikan dalam keterangan persnya usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 2 Juni 2025.
“Target dari Bapak Presiden, awal rencana kita swasembada empat tahun, kemudian tiga tahun. Mudah-mudahan tahun ini tidak ada impor,” ucapnya.
Stok beras nasional saat ini telah mencapai lebih dari 4 juta ton. “Tertinggi selama 57 tahun dan pernah kita capai 3 juta ton, yaitu tahun 1984,” lanjut AAS.
Selain stok beras, Mentan turut memaparkan capaian nilai tukar petani (NTP) yang menunjukkan tren positif. Ia menegaskan bahwa, dukungan anggaran dari Kementerian Keuangan ditargetkan menghasilkan NTP sebesar 110. Sementara pada bulan Mei, menurutnya NTP naik menjadi 121.
“Jauh lebih tinggi dibanding tahun lalu pada bulan yang sama, 116,” kata Mentan.
Sebagai bagian dari penguatan daya beli masyarakat dan stabilisasi harga, Mentan menyampaikan bahwa pemerintah menyiapkan bantuan sosial berupa beras sebanyak 180 ribu ton per bulan selama dua bulan dengan total 360 ribu ton. Bantuan tersebut akan difokuskan pada wilayah non penghasil beras dan daerah perkotaan.
Mentan menutup keterangannya dengan memastikan bahwa stok pangan nasional tetap dalam kondisi aman. Selain itu, penyerapan gabah dari petani diperkirakan bisa mencapai 400 hingga 500 ribu ton pada bulan ini. “Karena yang kita akan keluarkan hanya 360 ribu ton dan kemungkinan bulan ini, serapannya bisa 400-500 ribu ton,” pungkasnya.
BACA JUGA: Foto: Jalan di Kota Sinjai, Dan Inilah Temuan BPK Belum Diusut APH?
Penulis : Supriadi Buraerah
Editor : Bahtiar
Sumber Berita : Berbagai Sumber: BPMI Setpres, Kominfo Sinjai, Kementerian PU PR, Investigasi Insertrakyat.com dan Media Partner.