TANJABBAR, INSERTRAKYAT.COM – Satu keluarga di RT 13 Parit Andin, Desa Lumahan, Kecamatan Senyerang, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, hidup dalam kondisi yang sangat membutuhkan perhatian pemerintah. Rabu, 20 Agustus 2025.
Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian saat memimpin kegiatan seminar nasional bertajuk Kemendagri Berbakti untuk Negeri di Jakarta, (19/8/2025), menegaskan bahwa kementeriannya adalah poros pengawasan dan pelayanan publik, khususnya bagi pemda di seluruh Indonesia. Kendati demikian, semestinya ini menjadi pekerjaan rumah (PR) Mendagri, Tito Karnavian. Ia diharuskan menindaklanjuti temuan tersebut.

Di lokasi, rumah yang ditempati Sabar bersama istrinya, Tumirah (55), serta enam anak mereka, tampak memprihatinkan. Menurut keterangan, setiap turun hujan air masuk ke dalam rumah. Bagian ruangan dan dapur terlihat darurat. Kondisi ini juga berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan.
Tumirah mengutarakan kepada awak media bahwa dirinya kerap kewalahan mengurus kebutuhan rumah tangga sekaligus mendampingi anak-anak bersekolah. Dari enam anaknya, ada yang masih duduk di bangku sekolah dasar, dan satu orang di sekolah menengah pertama (SMP). Kebutuhan biaya pendidikan, seragam, perlengkapan belajar, dan makanan bergizi sering kali tidak terpenuhi.
“Kadang ada, kadang tidak mencukupi,” kata Tumirah. Ia menjelaskan bahwa penghasilan suaminya yang hanya bekerja serabutan kerap tidak cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sementara itu, Sabar menyebutkan harapannya agar Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, khususnya bupati dan wakil bupati, meninjau langsung kondisi keluarganya. Ia menginginkan adanya bantuan program bedah rumah, bantuan pendidikan, serta akses layanan kesehatan.
Pasangan suami istri itu juga menyebut hingga saat ini belum pernah menerima bantuan dari pemerintah maupun pihak swasta. Padahal, kondisi mereka masuk kategori miskin yang seharusnya menjadi prioritas penerima bantuan sosial.
Temuan tersebut menimbulkan pertanyaan serius mengenai akurasi pendataan dan distribusi program bantuan sosial di Tanjung Jabung Barat.
Keluarga Sabar–Tumirah berharap instansi terkait dapat segera mengambil langkah aktif. Mereka membutuhkan intervensi langsung berupa perbaikan rumah, jaminan pendidikan anak, serta dukungan di bidang kesehatan.
“Kami juga ingin mendapatkan perhatian dan bantuan berupa bedah rumah. Kami berharap dan berusaha keras agar anak-anak bisa tetap sekolah,” ujar Sabar.
Temuan ini menjadi catatan penting di mata publik luas. Pemerintah kabupaten yang dikonfirmasi hingga kini belum memberikan jawaban.
Laporan: Apriadi
Editor : Supriadi Buraerah