Iklan Otomatis Google AdSense 160x600

MAKKAH AL-MUKARROMAH, INSERTRAKYAT.com — Dalam suasana penuh khidmat seusai menunaikan ibadah umrah, Gubernur Aceh H. Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, melangkah dengan mantap demi membangun masa depan ekonomi Aceh. Ia menjalin kolaborasi dengan petinggi publik di Tanah Suci.

Kabar gembira ini diinformasikan oleh Pemda Aceh kepada awak media Insertrakyat.com, hari ini, Jum’at (17/10/2025) siang.

Di Makkah Al-Mukarromah, Arab Saudi, Gubernur Mualem menggelar pertemuan strategis dengan sejumlah investor terkemuka asal Timur Tengah.

Pertemuan itu berlangsung atas undangan resmi perusahaan investasi ternama, Sadeen Al-Bait Group, dan dihadiri oleh para pengusaha dari Arab Saudi, Qatar, Sudan, Kuwait, hingga Uni Emirat Arab. Mualem hadir didampingi Staf Khusus Gubernur Bidang Hubungan Luar Negeri H. Muhammad Fauzan Kamil, Lc., M.A., serta H. Teuku Irsyadi.

BACA JUGA: Gubernur Aceh Tinjau Peternakan Telur Modern di Tiongkok, Siapkan Lompatan Industri Unggas Daerah

Dalam forum yang berlangsung hangat tersebut, Mualem tampil meyakinkan. Ia memaparkan kekayaan sumber daya alam Aceh yang siap dikelola bersama para investor Timur Tengah.
Mulai dari sektor pertambangan, minyak dan gas bumi, batu bara, emas, hingga bijih besi, semua memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing global.

BACA JUGA :  Sambut Wacana Pembentukan Kompi Produksi, Prajurit TNI di Abdya Gotong Royong Bersihkan Komplek SKB

“Aceh membuka pintu selebar-lebarnya bagi investor Timur Tengah. Kami siap memberikan kemudahan, kepastian hukum, dan jaminan keamanan untuk setiap investasi yang membawa manfaat bagi rakyat Aceh,” tegas Mualem di hadapan para tamu kehormatan.

Tak hanya itu, Mualem juga menekankan potensi besar sektor pertanian dan perkebunan Aceh. Komoditas unggulan seperti pala, cengkeh, kopi, dan kayu manis disebutnya telah lama menjadi incaran pasar Arab. Menurutnya, kombinasi sumber daya alam yang melimpah dan posisi strategis Aceh menjadikan provinsi ini gateway ideal untuk perdagangan dan investasi dunia Islam.

Dalam presentasi berdurasi hampir satu jam itu, Mualem mengajak investor menanamkan modal pada pembangunan pabrik minyak kelapa sawit (PKS), industri biomassa dan wood pellet, hingga pabrik pengolahan hasil laut.
Ia juga memperkenalkan gagasan visioner: pendirian “Aceh Airlines”, sebuah maskapai penerbangan daerah yang akan membuka rute langsung Aceh–Timur Tengah.

Gagasan ini langsung mendapat sambutan positif. Perusahaan Alzayer Group (Arab Saudi) menyatakan kesiapan berinvestasi di sektor penerbangan dengan menyediakan delapan unit pesawat untuk melayani rute domestik dan internasional Aceh Airlines.

Sementara Sadeen Al-Bait Group tertarik menanamkan modal di bidang energi biomassa, sedangkan Al-Barrak Group (Kuwait) bersiap menggarap pembangunan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit dan industri ikan kaleng di Aceh.

BACA JUGA :  Nyak Dhien: Dua Dekade Aceh Damai, Pasca Konflik GAM

“Para investor menyampaikan komitmen kuat untuk datang langsung ke Aceh. Mereka ingin melihat dan memastikan sendiri potensi besar daerah ini,” ungkap Fauzan Kamil seusai pertemuan.

Tak hanya sektor ekonomi, kerja sama di bidang pendidikan juga menjadi perhatian. Dekan Fakultas Bahasa Arab Universitas Ummul Qura Makkah turut hadir dan menyatakan kesediaan bermitra dengan Pemerintah Aceh dalam program beasiswa bagi putra-putri Aceh. Kerja sama ini mencakup pelatihan bahasa Arab untuk dayah serta pengembangan kurikulum keislaman berbasis internasional.

Pertemuan tersebut berlangsung penuh keakraban dan diakhiri dengan jamuan makan malam di villa keluarga Kerajaan Arab Saudi di Jabal Khandamah, yang menghadap langsung ke Ka’bah.
Jamuan ini menjadi simbol kehormatan sekaligus bukti eratnya silaturahmi antara Aceh dan dunia Arab.

Langkah Mualem di Makkah bukan sekadar pertemuan bisnis, melainkan diplomasi ekonomi berbasis spiritual dan budaya. Aceh dikenal dunia sebagai Serambi Mekkah — julukan yang kini ingin dimaknai ulang dalam konteks pembangunan modern dan kolaborasi global.

Kehadiran Mualem di forum itu menjadi representasi kepemimpinan daerah yang visioner, memadukan nilai keislaman dengan semangat pembangunan berkelanjutan.
Melalui forum investasi lintas negara ini, Aceh menegaskan diri sebagai wilayah terbuka, aman, dan siap berdaya saing di kawasan Asia Tenggara.

BACA JUGA :  Dampingi Wamen Isyana, Ketua TP PKK Aceh Ajak Masyarakat Dukung Program Makan Bergizi Gratis

“Insya Allah, kerja sama ini akan membuka jalan kemakmuran baru bagi rakyat Aceh. Investasi yang datang bukan hanya soal modal, tetapi juga transfer teknologi, penyerapan tenaga kerja, dan kemajuan bersama,” ujar Mualem optimistis.

Pertemuan di Makkah menjadi momentum bersejarah. Pemerintah Aceh dijadwalkan menindaklanjuti hasil forum dengan kunjungan balasan ke Arab Saudi dan Kuwait. Tim teknis lintas sektor pun akan dibentuk untuk mempercepat tindak lanjut rencana investasi.

Dari Tanah Suci, Mualem membawa pesan penting: Aceh siap menjadi mitra strategis dunia Islam dalam ekonomi hijau, energi bersih, dan industri halal.
Citra Aceh sebagai wilayah religius kini berdampingan dengan wajah baru — Aceh yang tumbuh modern, mandiri, dan terbuka untuk investasi global.

Pertemuan ini menegaskan arah baru pembangunan Aceh di bawah kepemimpinan Mualem. Sinergi spiritual dan ekonomi menjadi fondasi kokoh menuju Aceh Sejahtera 2030, menjadikan “Serambi Mekkah” bagian dari simbol keislaman, sekaligus pusat pertumbuhan dan kemakmuran umat.

Penulis: Rifqi

Ikuti INSERTRAKYAT.COM
Ikuti INSERTRAKYAT.COM

Dukung Jurnalis Profesional Indonesia. Klik tombol di bawah untuk mengikuti saluran resmi dan bergabung dalam grup WhatsApp.

KALENDER

Oktober 2025
SSRKJSM
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031