Jakarta InsertRakyat.com–Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) erat kaitannya dengan desain dan infrastruktur, sehingga pembentukan kultur birokrasi dan etos kerja ASN Otorita IKN (OIKN) sangat diharapkan.
Demikian hal Ihwal Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto (BAS) yang diumumkan oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri, Benni Irwan melalui release resmi yang dikeluarkan di Jakarta, pada 30 November 2025.
Sebelumnya, dalam dialog dengan ASN OIKN di Auditorium IKN, Sabtu 29 November, Bima Arya meminta masukan dari otoritas, terkait kondisi kerja di lapangan. Ia menyebut kultur birokrasi di IKN harus menjadi standar baru tata kelola pemerintahan.
Pada prinsipnya, pemindahan ibu kota, sebut Bima, adalah keputusan politik yang sesuai kebutuhan nasional.
Bima menceritakan berdasarkan pengalamannya memimpin Kota Bogor, dan ia melihat Jakarta menghadapi beban berat sebagai pusat pemerintahan dan aktivitas nasional.
Kendati demikian di IKN, Bima menyebut ASN yang pertama bertugas di IKN sebagai generasi perintis yang membangun fondasi tata kelola baru.
Bima menyatakan ASN bertanggung jawab membentuk nilai, budaya kerja, dan standar pelayanan publik di IKN.
Bima meminta OIKN menerapkan tata kelola modern melalui digitalisasi.
Menurut dia, sistem pemerintahan berbasis elektronik, dan konsep smart city yang harus berjalan bersama integritas dan karakter ASN.
Bima berharap ASN pada OIKN menjadi role model dalam profesionalitas, pelayanan, integritas, dan disiplin.
Bima meminta ASN memperkuat peranan dalam membangun pemerintahan yang adaptif dan berorientasi pada pelayanan publik.
Hal tersebut sebagai dasar menjadikan IKN sebagai rujukan nasional. “Yang paling penting basic, kompetensi, dan karakter yang berwibawa,”imbuh Bima.



































