INSERTRAKYAT.com, Kendari, – Era gubernur Andi Sumagarukka (ASR), Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian membersamai pemerintah daerah di Sulawesi Tenggara serius menghidupkan sektor swasta dan UMKM. Diwartakan Insertrakyat.com, hari ini, (29/8/2025).
Sebelumnya, dorongan ini disampaikan saat Tito Karnavian memimpin Rapimprov Kadin Sultra 2025 di Hotel Claro Kendari pada 27 Agustus.
Menurut Tito Karnavian, Struktur fiskal Sultra masih cenderung rapuh. PAD provinsi maupun kabupaten/kota dominan rendah. Mayoritas belanja daerah masih bergantung pada transfer pusat. “Dana itu sebagian besar terserap untuk gaji pegawai, biaya operasional, serta layanan dasar,” kata Tito.
Tito lalu menegaskan, kondisi ini menghambat lompatan pembangunan. Menurut dia, Sultra tidak akan berkembang jika PAD tidak mampu melampaui transfer pusat. Karena itu, Pemda harus mendorong peran UMKM dan investor besar dengan memberi kemudahan nyata.
“Yang perlu dihidupkan adalah swasta dan UMKM. Kalau PAD tidak naik, Sultra sulit maju,” tandanya.
Lebih jelasnya, capaian PAD tinggi merupakan indikator berkembangnya sektor usaha. Sebaliknya, PAD rendah menunjukkan ekonomi daerah stagnan. Untuk itu, Pemda diminta aktif berdialog dengan Kadin, mendengar aspirasi pengusaha, dan menggali potensi lokal.
Tito menyebut Kadin sebagai wadah strategis bagi dunia usaha. Pemerintah harus membuka ruang komunikasi, memanfaatkan ide bisnis pengusaha, dan memberikan solusi kebijakan.
“Insentif, kemudahan izin, layanan cepat, semua harus dipermudah sepanjang sesuai aturan. Jika swasta hidup, ekonomi daerah ikut tumbuh,” tegas Mendagri.
Sektor pertanian, perkebunan, hingga jasa diyakini masih menyimpan peluang besar. Namun tanpa keberpihakan kebijakan, potensi itu tidak akan optimal.
Pesan Tito menutup Rapimprov Kadin Sultra sederhana: tumbuhkan dunia usaha, dorong UMKM, dan naikkan PAD. Itu kunci agar daerah tidak terus bergantung pada pusat. (Agy/,Agy).