JAKARTA, Insertrakyat.com — Ahad, 26 Oktober 2025. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat langkah signifikan di tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Sebanyak 1,079 juta hektare kawasan konservasi laut baru resmi ditetapkan sebagai bagian dari visi ekonomi biru dan percepatan perlindungan laut nasional.
Dengan tambahan itu, total kawasan konservasi laut Indonesia kini mencapai 30,99 juta hektare.
Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan Koswara menyebut tahun 2025 sebagai fase percepatan konservasi dengan fokus pada sinkronisasi tata ruang laut dan penguatan efektivitas pengelolaan melalui sistem EVIKA.
“Konservasi bukan hanya soal luasan, tetapi memastikan laut kita terlindungi dan memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat pesisir,” kata Koswara di Jakarta.
Direktur Konservasi Ekosistem Firdaus Agung menambahkan, KKP kini memantau 117 kawasan konservasi laut secara berkelanjutan, di mana 13 kawasan telah mencapai kategori berkelanjutan.
Program konservasi laut dijalankan bersama pemerintah daerah, lembaga lintas sektor, dan mitra konservasi global.
“Pendanaan bersumber dari APBN, APBD, BLU, serta dukungan internasional seperti GEF-8, Blue Planet Fund, dan TFCCA,” bebernya.
Berikut ini data dan fakta Kawasan Konservasi Laut 2025
| Aspek | Keterangan Utama |
|---|---|
| Tambahan kawasan 2025 | 1,079 juta hektare |
| Total konservasi laut | 30,99 juta hektare |
| Target nasional 2030 | 10 persen laut terlindungi |
| Wilayah baru | Seram Timur, Buru, Aceh Timur, DKI Jakarta |
| Kawasan berkelanjutan | 13 lokasi |
| Sistem pemantauan | EVIKA |
| Mitra konservasi | WWF, CTC, RARE, WRI |
| Sumber pendanaan | APBN, APBD, GEF-8, TFCCA |
Sumber: Humas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
Penulis: Syamsul|Editor: Supriadi Buraerah – Insertrakyat.com














































